Opini,(KM)
--- Arti kata, “Adil”,
menurut KBBI : (“sama berat,
tidak berat sebelah, dan tidak memihak.”). Kata “Keadilan” ini Mudah untuk diungkapkan, namun
sangat berat, bila dibuktikan melalui tindahkan nyata dilayar publik. Di mata Masyarakat umum akan merasa nyaman,
ketika nilai-nilai keadilan terus dinyatakan dalam kehidupan Masyarakat setempat.
Manusia diberi akal untuk bertindak
jujur. Aturan-aturan yang selalu mengikat dengan masyarakat dimana saja,
mutlaknya ditegakkan secara merata tanpa intervensi dari pihak manapun, demi
menjaga kedamaian dan kesejateraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kata,
“Ketidakadilan” sendiri, juga adalah
lawan dari kata, “Adil” . Penulis melihat hal ketidakadilan yang kian mengcolok, dengan berbagai
ragam konflik, dan kekerasan-kekerasan yang meraja rela diseluruh pelosok,
teristimewa Bumi Cenderawasi itu. Dengan begitu lancarnya kekerasan-kekerasan
di Papua, Maka, Penulis menyikapi bahwa, ini adalah sebuah strategi terstruktur
oleh Orang-orang yang kurang bertanggung, hanya untuk merebut harta kekayaan,
demi kepentingan-kepentingan Indivudu maupun kelompok, akhirnya berujung pada, terpunahnya,
Kekayaan Sumber Daya Alam (SDM), juga anak-anak Adat Pribumi pun semakin hari
semakin berkurang.
Pastinya
punya target-target khusus berdasarkan rencana kerja yang akan menuju ke
sasarannya, oleh kaum penguasa (colonial), untuk untuk memainkan perannya ke
medan tujuan akhir mereka. Negara masih saja tanpa bosan-bosannya, mendatangkan
pasukan gelap maupun terang disetiap waktu ke Papua. Baru-baru kemarin, telah
diturunkannya, ratusan Tentara berkedok Ekspedsi di Pelabuhan Sorong Papua
Barat. Hal ini, menunjukkan bahwa, Negara masih punya kepentingan-kepentingan
khusus, dengan sasaran akhir untuk menjajah.
Pandangan Penulis, Ketidakadilan
Negara Terhadap OAP
Masalah
keadilan di Bumi Cenderawasih, memang, sangat sulit didapatkan. Mengapa? pertama, perspektif dari masalah Politik Perjuangan
Pembebasan Papua Barat. Pada hakekatnya, kemerdekaan dan berdirinya suatu
Partai baru dalam suatu Negara adalah hak kelompok juga individu. Orang Asli
Papua Melanesia (OAPM) menuju pemusnahan oleh system Negara diatas kekayaan dan
Hak-hak dasar yang dimilikinya. Pembunuhan dimana-mana, dari abad ke abad, yang
tiada akhirnya. Ketidakadilan para penguasa alias kolonial terhadap warga
negaranya, di Papua sangat kentara. Dimana, Rakyat kecil yang tak bersalah,
terus dilenyapkan. Salah satu kasus Negara dari sekian banyak bukti praktek
Negara melalui TNI/POLRI yaitu, “pada 8 Desember 2014 lalu, 4 Orang Pelajar
SMA ditembak mati, oleh gabungan TNI/POLRI, di Lapangan Terbuka, Karel Gobai
Enarotali Paniai-Papua”. Para
pelaku penembakan Tragedi Paniai berdarah diatas, sampai detiknya ini, Negara
belum tuntaskan, berdasarkan hukum yang berlaku. Pelaku terus dipelihara oleh
Negara, tanpa sedikit rasa bersalah dalam dirinya. Nayata-nyatanya perilaku
Negara, dimata Dunia Bahwa,Ruang Demokrasi di Papua sedang dibungkam.
Kedua,
Dari Konteks Pembangunan Ekonomi Masyarakat, melalui Dana Otonomi Khusus
(Otsus) yang diterbitkan oleh Negara di
Papua, melalui UU NO.21 TAHUN 2001, Pemerintah
Daerah (PEMDA) setempat, mencoba mendirikan sebuah Pasar yang pada awalnya, diprioritaskan
untuk Orang Pribumi Papua, namun, penulis melihat, setelah pasar itu digunakan,
Mama-mama Papua menjadi terpinggirkan (Korban). Hasil keringat mereka, terpaksa
menjual di pinggiran Jalan Raya. Inilah salah satu realita lapangan yang sedang
terjadi. Penulis melihat, Orang Asli Papua benar-benar Orang Papua, dalam
posisi, diskriminasi, dijajah, dan diperbudak oleh para penguasa melalui
Orang-orang trans maupun organ-organ Negara lainnya.
Sumber Daya Manusia Papua
Penjajahan
Negara melalui Pendidikan terhadapa Orang Asli Papua, sangat jelas. Salah satu Contoh,
Mahasiswa/I Papua yang rencana melanjutkan Study keluar Negeri, kebanyakan Anak Papua tidak
tembus (Jatuh), itulah strategi Negara, menjajah Orang Papua dari segi
Pendidikan. Dan masih banyak yang belum penulis angkat. Negara katakana bahwa,
Pendidikan Orang Papua pada umumnya, sangat minim,tertinggal, dan terbelakang
dari pada Daerah-daerah lain di Indonesia. Tetapi, apa yang Negara buat terhadap Orang
Papua? Sama saja, “Lidah makan lidahnya sendiri”. Negara jangan hanya jago,
beradu mulut, tetapi buktikan tindahkan fisik yang bisa Dunia luar melihat dan
merasakan.
Sumber Daya Alam (SDA) di Papua
Papua
adalah salah satu Pulau di Dunia yang telah diurapi oleh Sang Pencipta,
sehingga Bumi Cenderawasih sering disapa Surga Kecil yang telah jatuh dari
Langit. Pulau ini, sangat kaya dengan Kekayaan Alam, namun kini, hanya tinggallah
nama. Kaum kapitalis atau para penguasa Asing dan lokal , masuk ke Papua secara
illegal, yang mengakibatkan lunturnya, Wilayah-wilayah Adat yang masih alamiah
dan utuh. Para pemodal-pemodal alias penguasa ini, menciptakan konflik dimana-dimana yang tiada ujungnya. Membuka Perusahan dimana-mana di Papua
menjukkan, semakin hilangnya, seluruh habitat yang mediami dibelantara Papua. Kini kekayaan semakin tandus menuju kepunahan
dasyat.
0 thoughts on “ Lebih Maraknya Ketidakadilan di Papua, Target Menuju Pemusnahan”