BREAKING NEWS
Search

Lebih Maraknya Ketidakadilan di Papua, Target Menuju Pemusnahan

(Fhoto Prib.P.Yatipai/KM)
Oleh : Petrus Yatipai       
   Opini,(KM) --- Arti kata, “Adil”, menurut KBBI : (“sama berat, tidak berat sebelah, dan tidak memihak.”). Kata “Keadilan” ini Mudah untuk diungkapkan, namun sangat berat, bila dibuktikan melalui tindahkan nyata dilayar publik.  Di mata Masyarakat umum akan merasa nyaman, ketika nilai-nilai keadilan terus dinyatakan dalam kehidupan Masyarakat setempat. Manusia diberi akal  untuk bertindak jujur. Aturan-aturan yang selalu mengikat dengan masyarakat dimana saja, mutlaknya  ditegakkan secara  merata tanpa intervensi dari pihak manapun, demi menjaga kedamaian dan kesejateraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

          Kata, “Ketidakadilan” sendiri,  juga adalah lawan dari kata, “Adil” . Penulis melihat  hal ketidakadilan yang kian mengcolok, dengan berbagai ragam konflik, dan kekerasan-kekerasan yang meraja rela diseluruh pelosok, teristimewa Bumi Cenderawasi itu. Dengan begitu lancarnya kekerasan-kekerasan di Papua, Maka, Penulis menyikapi bahwa, ini adalah sebuah strategi terstruktur oleh Orang-orang yang kurang bertanggung, hanya untuk merebut harta kekayaan, demi kepentingan-kepentingan Indivudu maupun kelompok, akhirnya berujung pada, terpunahnya, Kekayaan Sumber Daya Alam (SDM), juga anak-anak Adat Pribumi pun semakin hari semakin berkurang.

          Pastinya punya target-target khusus berdasarkan rencana kerja yang akan menuju ke sasarannya, oleh kaum penguasa (colonial), untuk untuk memainkan perannya ke medan tujuan akhir mereka. Negara masih saja tanpa bosan-bosannya, mendatangkan pasukan gelap maupun terang disetiap waktu ke Papua. Baru-baru kemarin, telah diturunkannya, ratusan Tentara berkedok Ekspedsi di Pelabuhan Sorong Papua Barat. Hal ini, menunjukkan bahwa, Negara masih punya kepentingan-kepentingan khusus, dengan sasaran akhir untuk menjajah.

Pandangan Penulis, Ketidakadilan Negara Terhadap OAP
          Masalah keadilan di Bumi Cenderawasih, memang, sangat sulit didapatkan. Mengapa?  pertama, perspektif dari masalah Politik Perjuangan Pembebasan Papua Barat. Pada hakekatnya, kemerdekaan dan berdirinya suatu Partai baru dalam suatu Negara adalah hak kelompok juga individu. Orang Asli Papua Melanesia (OAPM) menuju pemusnahan oleh system Negara diatas kekayaan dan Hak-hak dasar yang dimilikinya. Pembunuhan dimana-mana, dari abad ke abad, yang tiada akhirnya. Ketidakadilan para penguasa alias kolonial terhadap warga negaranya, di Papua sangat kentara. Dimana, Rakyat kecil yang tak bersalah, terus dilenyapkan. Salah satu kasus Negara dari sekian banyak bukti praktek Negara melalui TNI/POLRI yaitu, “pada 8 Desember 2014 lalu, 4 Orang Pelajar SMA ditembak mati, oleh gabungan TNI/POLRI, di Lapangan Terbuka, Karel Gobai Enarotali  Paniai-Papua”. Para pelaku penembakan Tragedi Paniai berdarah diatas, sampai detiknya ini, Negara belum tuntaskan, berdasarkan hukum yang berlaku. Pelaku terus dipelihara oleh Negara, tanpa sedikit rasa bersalah dalam dirinya. Nayata-nyatanya perilaku Negara, dimata Dunia Bahwa,Ruang Demokrasi di Papua sedang dibungkam.

          Kedua, Dari Konteks Pembangunan Ekonomi Masyarakat, melalui Dana Otonomi Khusus (Otsus) yang diterbitkan oleh Negara  di Papua, melalui UU NO.21 TAHUN 2001,  Pemerintah Daerah (PEMDA) setempat, mencoba mendirikan sebuah Pasar yang pada awalnya, diprioritaskan untuk Orang Pribumi Papua, namun, penulis melihat, setelah pasar itu digunakan, Mama-mama Papua menjadi terpinggirkan (Korban). Hasil keringat mereka, terpaksa menjual di pinggiran Jalan Raya. Inilah salah satu realita lapangan yang sedang terjadi. Penulis melihat, Orang Asli Papua benar-benar Orang Papua, dalam posisi, diskriminasi, dijajah, dan diperbudak oleh para penguasa melalui Orang-orang trans maupun organ-organ Negara lainnya.

Sumber Daya Manusia Papua
          Penjajahan Negara melalui Pendidikan terhadapa Orang Asli Papua, sangat jelas. Salah satu Contoh, Mahasiswa/I Papua yang rencana melanjutkan Study  keluar Negeri, kebanyakan Anak Papua tidak tembus (Jatuh), itulah strategi Negara, menjajah Orang Papua dari segi Pendidikan. Dan masih banyak yang belum penulis angkat. Negara katakana bahwa, Pendidikan Orang Papua pada umumnya, sangat minim,tertinggal, dan terbelakang dari pada Daerah-daerah lain di Indonesia.  Tetapi, apa yang Negara buat terhadap Orang Papua? Sama saja, “Lidah makan lidahnya sendiri”. Negara jangan hanya jago, beradu mulut, tetapi buktikan tindahkan fisik yang bisa Dunia luar melihat dan merasakan.

Sumber Daya Alam (SDA) di Papua
          Papua adalah salah satu Pulau di Dunia yang telah diurapi oleh Sang Pencipta, sehingga Bumi Cenderawasih sering disapa Surga Kecil yang telah jatuh dari Langit. Pulau ini, sangat kaya dengan Kekayaan Alam, namun kini, hanya tinggallah nama. Kaum kapitalis atau para penguasa Asing dan lokal , masuk ke Papua secara illegal, yang mengakibatkan lunturnya, Wilayah-wilayah Adat yang masih alamiah dan utuh. Para pemodal-pemodal alias penguasa ini, menciptakan  konflik dimana-dimana yang tiada ujungnya.  Membuka Perusahan dimana-mana di Papua menjukkan, semakin hilangnya, seluruh habitat yang mediami dibelantara Papua.  Kini kekayaan semakin tandus menuju kepunahan dasyat.


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “ Lebih Maraknya Ketidakadilan di Papua, Target Menuju Pemusnahan