BREAKING NEWS
Search

Matematika dalam Ekonomi Perdagangan di Papua

Oleh: Agustian Tatogo


Ilustrasi.doc

Kabar Mapegaa--Berkembangnya pengaruh dan banyak pemekaran wilayah di Papua mengakibatkan banyak perubahan. Perubahan tersebut tidak hanya berdampak positif yakni mengembangkan potensi yang terdapat di Papua saja namun justru menjadi lahan bisnis yang dimanfaatkan oleh segelintir orang, termasuk masyarakat pendatang yang datang ke Papua untuk mengembangkan usaha.

Salah satu tujuan adalah mencari untung dengan membawa barang dagangan untuk diperjualbelikan di daerah Papua. Dilihat dari sisi ekonomi yakni untung dan rugi dari perdagangan suatu barang tertentu, maka ketika barang tersebut diperjualbelikan maka lebih banyak untungannya. Hal ini dapat kita lihat di mana ketika suatu barang dijual di daerah Papua, maka laba hasil jualannya sangat besar karena mereka jual dengan harga yang lebih mahal dari harga sebenarnya. Misalnya, suatu barang dijual dua atau tiga kali lebih mahal dari harga sebenarnya. Jika hal itu terus dilakukan, maka para pedagang termasuk berpenghasilan besar.

Matematikanya Apa?

Dari ekonomi perdagangan di Papua ini dapat kita tarik dari sisi pembelajaran matematika. Salah satunya adalah untung dan rugi yang kita belajar. Tetapi supaya pembelajaran di kelas menarik, maka kita perlu mengkaitkan dengan konteks setempat. Materi dalam pelajaran matematika yang terdapat pada konteks ini yakni matematika ekonomi, program linear dan juga masalah operasi hitung.

Materi untuk matematika ekonomi yakni untung dan rugi. Di mana untung jika barang dagangannya terjual habis atau minimal modal awal uang kita kembali dan masih ada laba meskipun sedikit. Rugi jika minimal modal saja tidak kembali ke kita.

Dalam program linear dapat kita pelajari tentang suatu titik pencapaian optimun yakni maksimum atau minimum. Linear berarti kita belum pastikan harga suatu barang dan harus melalui suatu proses untuk membuktikan nilai tertentu. Karena linear tidak diketahui nilai, maka perlu digunakan langkah- langkah untuk mendapatkan nilai suatu linear tertentu. Misalnya seseorang membeli tiga baju dengan harga Rp120.000,00 dan empat celana seharga Rp120.000,00.

Dari sisi untung dan rugi. Misalnya, di Jawa, satu baju dijual dengan harga Rp20.000,00 maka ketika dijual di Papua dengan harga satu baju seharga Rp40.000,00 maka berapa keuntungan yang didapatnya? Modalnya Rp20.000,00 dan laba adalah Rp20.000,00. Demikian seterusnya untuk empat baju. Masing- masing baju dijual seharga Rp40.000,00 maka keuntungannya masing- masing adalah Rp20.000,00 sehingga laba total dari empat baju adalah Rp20.000,00 x 4 sehingga didapat keuntungan sebesar Rp80.000,00.

Demikian pula berlaku untuk celana. Di Jawa, satu celana seharga Rp15.000,00. Dijual lagi di Papua dengan harga sebesar Rp30.000,00 per celana. Maka setelah modalnya kembali, laba (keuntungan) yang diperoleh adalah sebesar Rp15.000,00. Jika si pedangan membeli di Jawa sebanyak dua puluh celana dengan dengan harga sama yakni Rp15.000,00 per celana, kemudian dia menjual lagi di Papua dengan harga Rp30.000,00 per celana. Maka, setelah modalnya kembali dan laba yang didapatkan si pedagang adalah sebesar Rp15.000,00 x 20 adalah Rp300.000,00. Itu baru dua puluh celana, belum jika celananya 30 buah dengan modal awalnya sebesar Rp450.000,00, maka hasil penjualan adalah sebesar Rp900.000,00 dengan laba (keuntungan) yang dapatkan dari hasil penjualannya adalah sebesar Rp450.000,00.

Kita melihat dari sisi operasi hitung matematika, maka kita dapat hitung keuntungan dari penjualan celana dan baju. Untuk penjualan baju dengan harga Rp30.000,00 per potong baju, maka keuntungan (laba) adalah Rp15.000,00. Jika penjualan sebanyak 25 potong, maka keuntungannya adalah Rp375.000,00. Dengan demikian, kita dapat menjumlahkan kedua jenis pakaian Rp450.000,00 + Rp375.000,00 adalah Rp825.000,00.

Dari penyelesaian ini dapat disimpulkan bahwa, pertama: orang luar datang ke Papua untuk mencari celah demi mengembangkan usaha. Tidak hanya itu, mereka punya ambisi besar untuk menguasai masyarakat dan tanah Papua. Kedua: karena peluang besar untuk mengembangkan usaha mereka maka orang luar Papua melakukan pembohongan besar terhadap masyarakat kecil di Papua. Ketiga: dalam penjualan barang dagangan, dapat kita katakan bahwa semakin banyak barang yang kita jual dan laku habis, maka semakin besar pula laba (keuntungan) yang kita peroleh. Keempat: pada masalah situasional seperti masalah dagang, dapat kita jadikan cara kita ajarkan pada anak didik di jenjang pendidikan, terutama pada pelajaran matematika. Tidak selalu menggunakan rumus saja, namun kita perlu menghubungkan konteks nyata dengan pembelajaran matematika di kelas. Semoga

----Salam Perjuangan----

Penulis adalah Guru di SMA YPPK Adhi Luhur dan Pembina Asrama Putra Teruna Karsa Nabire Papua



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Matematika dalam Ekonomi Perdagangan di Papua