BREAKING NEWS
Search

Mempertahankan Papua-NKRI Harus Bayar Mahal

Frans Gobai. (Foto: Dok FB/Ist/KM)

Oleh: Frans Gobai


NKRI berhasil mengintegrasikan Papua kedalam kesatuan Republik Indonesia. Karena, adanya dukungan dari Negara-Negara kapitalis. Semenjak itulah awal-mula NKRI membayar mahal guna mempertahankan papua di dalam Indonesia. Lalu bagaimana tanggapan orang Papua terhadap PEPERA? Kemudian, bagaimana reaksi  (OAP) selanjutnya? Dan bagaimana reaksi dunia internasional? Apa tanggapan NKRI terhadap perjuanga dan dukungan Internasional menuju kemerdekaan Papua Barat?


Sekilas, melihat kembali ketidakadilan dan kepalsuan sejarah integrasi Papua di dalam wilaya Indonesia melalui Pepera tahun 1969 yang telah dilaksanakan di tanah Papua barat sesuai dengan sistem Indonesia yakni musyawara yang sangat berlawanan dengan isi perjanjian Now York 15 Agustus 1962 yakni One Man One Vote yang diabaikan bahkan dihancurkan oleh Pemerintah Indonesia demi kepentingan ekonomi melalui kekuatan militernya sehingga lahirlah generasi-generasi Papua yang jeli, kritis dan semangat Nasionalisme perjuangan bangsa Papua barat yang besar. 


Melihat hasil Pepera tahun 1969 yang penuh dengan ketidakadilan dan kepalsuan tersebut membuat kesadaran dan semangat perjuangan bangsa Papua barat untuk menentukan masa depannya sendiri. Semakin berkobar, semakin meluas hingga mendunia, baik dari di tingkat masyarakat Lokal, Nasional hingga masyarakat Internasional yang peduli dengan kemanusiaan.


Pergerakan, perlawanan dan perjuangan di kalangan masyarakat Lokal sendiri semakin berkobar dan banyak versi. Namun, semuanya dibawa naungan ULMWP. Artinya bahwa semua pergerakan tersebut memiliki  tujuan yang sama yakni mengantarkan bangsa Papua barat lepas dari kekuasaan Negara kesatuan Republik Indonesia.


Melihat kesadaran, pengorbanan dan intensitas perjuangan dari bangsa Papua barat untuk menetukan nasib hidup di atas tanah leluhurnya yang begitu tinggi dan begitu besar membuat mata dunia terbangun dari tidurnya. Banyak dukungan terus berdatangan, terutama dari dunia luar baik dari benua Eropa, Africa, Inggris, Australia hingga Pasifik. Mereka terus mendesak pemerintah Indonesia untuk segera memberikan pengakuan terhadap bangsa Papua barat. Desakan tersebut tidak sampai disitu mereka juga mengancam akan membawa masalah Papua ke jalur hukum Internasional.


Pemerintah Indonesia melihat besarnya kesadaran orang Papua akan sejarah yang kelam dan perkembangan perjuangan orang Papua yang terus meningkat hingga mendunia dan adanya dukungan maupun ancaman dari dunia Internasional yang terus meluas membuat NKRI harus membayar mahal guna mempertahankan papua didalam indonesia.


Untuk meredam semangat perjuangan dan dukungan luar negri terhadap perjuangan orang papua yang kian merepotkan NKRI ada beberap rankaian cara jitu yang digunakan yakni secara intensif melakukan diplomasi ke Negara-negara yang memberikan dukungan terhadap perjuangan papua merdeka baik secara terbuka maupun tertutup. Selain itu mandukung penuh dan memfasilitasi Negara-negara kapitalis menanam saham di Papua yang tentunya dengan jaminan-jaminan terselubung.


Sementara dalam Negeri pada tahun 2001. Negara memberikan Otonomi Khusus (Otsus) dan selanjutnya UP4B sekali gus mempercepat pemekaran untuk papua dan Papua barat. Bila kita melihat kembali sejarah lahirnya Otonomi Khusus tersebut pada dasarnya berawal dari status politik Papua yang pada saat itu kian memanas. Selain dari itu, Negara juga terus melakukan pendekatan keamanan dengan cara membuka pos-pos keamanan hingga ke pelosok-pelosok papua. Mengingat kondisi geogerafis Papua Diperkirakan Dana yang dibutuhkan pertahanan mencapai Triliunan rupiah.


Diatas ini sedikit dari sekian banyak usaha yang dilakukan oleh NKRI guna mejaga keutuhan Negara republik Indonesia. Negara benar-benar mengorbankan rakyat Indonesia pada umumnya dan pada khususnya rakyat papua. Negara juga menelantarkan dan tidak memerdulikan kebutuhan rakyat.Negara juga membiarkan rakyatnya melarat.


Di Indonesia secara umum dampak yang bias kita lihat adalah tingginya angka kemiskinan,pengangurang,kematian dan Kriminal meluap. Melihat hal itu bisa simpulkan bahwa ternyata Negara lebih mengutamakan keutuhan NKRI daripada kesejatraan social.Negara tidak mau mengorbankan dirinya untuk rakya namun Negara hanya mau mengorbankan dirinya demi keutuhan NKRI.


Penulis: Mahasiswa Papua Kulia di Jakarta





TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


1 thought on “Mempertahankan Papua-NKRI Harus Bayar Mahal

    1. Indonesia sudah melanggar ketentuan Perjanjian New York,maka indonesia tidak punya dasar pertahankan papua kedalam indonesia.Papua siap kelusr dari indonedia

      ReplyDelete