Agustinus Keiya (Foto: Dok FB/KM) |
Puisi (KM)---Ku temukan dia
sajak, kalimat-kalimat bijak Lewat bibir,
lidah suara merdu para revolusioner,
Sajak-sajak kemerdekaan
menghiasi gelapnya lembaran sejarah.
Disana, terdengar lirik-lirikkan kejoraku
Berlagu sajak kemerdekaan 65 dua puluh delapan juli Bertajuk
“Hai Tanah Ku Papua”.
Jiwa dan ragakupun berpotret hening
ternyata tak semudah
meraih bendera bangsaku:
bintang kejora.
Namun,
kini bayanganku Tak seperti kala, 1 desember 1961
berkibar dan menghormati kejoraku.
Ia sangat berbeda
ia sangat jauh dari tatapan mukaku.
Mesti ini, sesuatu yang harus ku kembalikan
dari pengabaian tangan kolonial
pada tiang bendera seutuhnya.
Karya : Agustinus Keiya Dogiyai,
21 Maret 2016
0 thoughts on “Potretan Kejoraku”