BREAKING NEWS
Search

Saya Malanesia Bukan Melayu



Foto Doc Pribadi,Yerry Kogopa/KM
Oleh: Yerry Kogopa

Opini,(KM)--Bumi dan manusia serta segala isi yang ada di  dunia merupakan ciptaan Allah,bukan ciptaan manusia. Ia berinisiatif untuk beranak cucu dan bertambah banyak seperti ikan-ikan di laut dan burung burung di udara agar terpenuhi di muka bumi.Tuhan menetapkan beragam manusia dari ciri budaya bahasa ras suku yang berbeda-beda dari  pulau ke pulau.masing-masing pola kehidupan manusia pun sangat berbeda jauh seperti  suku Melayu dan suku Melanesia.

Siapa saya ??

Saya adalah saya,saya dari Malanesia yang berciri khas hitam kulit rambut keriting yang sedang bertumbuh dan berkembang di tanah Cendrawasih beserta dengan kepunyaan adat istiadat,budaya serta pola-pola kehidupan manusia yang sangat padat,aman dan bahagia bersamanya sehingga hidup terasa syukur.

Kehidupan Melanesia sangat terikat dengan alam yang ada di sekitarnya.Mereka di anggapan bahwa alam itu merupakan tempat sumber kehidupan bagi keberlanggsungan hidup  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Mereka mengeluarkan sekuat tenaga untuk mencari nafka di hutan belantara,Pantai,laut dan Sungai-sungai yang ada di sekitar alam Papua.


Orang Melanesia untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya di sesuaikan dengan tempat hidup mereka. orang yang hidup di pantai untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka musti pergi mencari ikan di laut mencari sagu (papeda) di hutan bakau,demikian pula  orang yang hidup di bagian pegunungan untuk menghidupkan kehidupannya musti pergi ke kebun,hutan dan sungai-sungai kecil untuk memenuhi kehidupan mereka juga. Oleh karena ,penulis tahu bahwa saya adalah saya Melanesia yang punya harga diri tempat kehidupan yang layak yang telah Tuhan berikan untuk hidup,berproduksi dan berkembang.

Selain  itu juga ,saya mempunyai ras,budaya dan bahasa yang berbeda tetapi mampu beradaptasi diantara satu dengan lain.lingkungan hidup yang ada antara manusia pantai dan gunung yang ada,walaupun dialek bahasa dan budaya yang agak berbeda-beda tetapi penulis tahu bahwa orang Papua yang ada saling percaya dan menghargai antara satu sama lain-Nya.

Siapa Kamu ??

Kamu suku dan bangsa (Melayu) yang berciri  rambut panjang, kulit putih yang hidup di tanah Indonesia punya ras budaya dan bahasa yang sangat berbeda-beda pula.

Eksitensi pola-pola kehidupanpun sangat formalitas dengan sistem Negaranya sendiri.Untuk memenuhi kebutuhan hidup sangat tergantung dengan alam sekitarnya seperti,Petani bertani di lading,Berburuh dan juga meramu (mengumpulkan makanan) .selain itu adapun orang yang sudah terjerumus dengan perkembangan global akirnya membuka bisnis local seperti menjual tempe,penyet,gorengan pisang,tahu dan warung-warung.

Semuanya yang telah di sebutkan itu merupakan sumber pendapatan bagi kebutuhan hidup Melayu di era globalisasi  ini.Dengan budaya etis dan bahasa yang berbeda-beda tetapi adapula yang telah punah karena tekanan westrenisasi yang sangat kuat terhadap pola-pola kehidupan bagi mereka. Maka penulis bermimpi bahwa kehidupan,etnis budaya,bahasa daerah sangat berbeda jahu antara bangsa Melayu dan Melaesia.maka itu penulis tidak berpantar hidup bersamaan sampai selamaya di dunia sementara ini,dengan ada kata hati kecil bahwa setiap baragam budaya dan pulau-pulau dan ras yang berbeda-beda.ini merupakan  hak terpenuh atas kemerdekaan pribadinya sendiri.Hak untuk mengurus rumah tangga,hak untuk berbicara,berorasi tidak ada tindakan satupun yang dapat berhalangan untuk menolak hak milik orang lain.jika menolak berarti sudah termasuk pelanggaran besar yang harus di hukum secara tindakan yang di lakukannya.

Tetapi kenyataan,kehidupan di pulau cendrawasih ini ketika kita hidup bersama-sama sangat aneh sekali,karena banyak peristiwa yang terjadi,salah satunya Pelanggaran HAM,maka apa sebenarnya Negara Indonesia.

Katanya Negara Indobesia,Negara  hukum yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta pancasila sebagai landasan hidup bagi Bangsa dan Negara yang telah terterah dengan kata “Bhinekah Tunggal ikaa”(berbeda-beda tetapi satu jiwa).tetapi kalau di telitih kembali kedalam Indonesia menjajah Malanesia dari berbagai sisi.

Indonesia terhadap Malanesia, tidak ada satupun undang-undang dan pancasila yang di jalankan oleh pemerintah Indonesia yang hanya ada pelanggaran HAM dimana-mana. Tidak perna mempersatukan kami semua dalam “Bhineka Tunggal Ika”, tetapi malah yang ada diskriminasi,pembunuhan antara Melayu dan Melanesia itu berarti adanya tanda bahwa kita tidak ingin hidup bersama anda seumur hidup di Negara Indonesia yang penuh denga binasa ini.

pada saat ini penulis  bisa katakana,Engkau adalah anti virus yang telah menempel dalam kehidupan.maka yang hanya menguras semua keayaanku dan juga menghabiskan nyawa orang papua yang tersisa ini,Ibarat Benalu menempel pada pohon hingga zat makan terserap olehnya hingga kering lalu mati,engkau mengambil dan menghabiskan nyawa orang maka darah manusia yang tertumpa di bumi Papua akan bersama sepanjang masa dalam hidupmu.

Maka itu akhir kata, Tuhan menciptakan kita,Bahasa,Ras,Budaya,Adat-istiadat dan pulau yang sangat berbede-beda ini, atas dasar hak  hidup sendiri, hak mengurus rumah tanggan,hak untuk merdeka dan  hak-hak lainnya.maka itu,jika kita tidak mempersatukan  antara Melayu dan Malanesia,yang ada hanya pelanggaran HAM  maka penulis berharap solusi dari semua itu,hanya berpisah dan hidup mandiri  lebih baik daripad hidup bersama namun tidak ada makna hidup, (KM).

Editor : Anselmus Gobai

Penulis adalah Mahasiswa,Kuliah di Jayapura Papua.







nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Saya Malanesia Bukan Melayu