Panggun dan thema besar yang di kutib oleh AMP dalam rangka mengenang meninggalnya 32 tahun Arnold C Ap. Foto : Manfred/KM |
Yogyakarta, (KM)--26 April adalah hari memperingati kematian, Arnold C. Ap, Ke-32. Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) se Jawa Tengah yang pusatkan di Yogyakarta (yogya) , Selasa, (26/04) bertempat Asrama Kamasan Jln. Kusuma Negara, merayakan panggung hiburan yang diisi dengan berbagai kegiatan : Pentas Musik; Tari-tarian ; Puisi ; Monolog ; Drama yang diwakili dari paguyuban-paguyuan , AMP Komite Kota Semarang-salatiga, Solo, dan Jogyakarta.
Budayawan, antropolog, dan musisi Papua Barat. Grup Mambesak dan kurator Museum Universitas Cenderawasih. Juga memperkenalkan budaya Papua dalam acara radio mingguan yang diasuhnya. Studi dan pementasan budaya dan musik Papua oleh Ap dipandang oleh banyak pihak sebagai tantangan terhadap upaya pemerintah Indonesia yang menggerus nasionalisme dan identitas Papua.
"Teringat kembali perjuangan Arnol Clemens Ap yang memperjuangkan Papua, melalui seni dan musik dengan jasa-jasanya demi rakyat Papua. Disaat itu rakyat Papua diburu, ditindas, Dia melihat itu dan Arnol bangkit untuk membangkitkan semangat nasionalisme lewat lagu-lagu yang biasa disebut dengan group mambesak itu. Pada akhirnya Dia juga mengorbankan dirinya demi banyak orang," hal ini disampaikan oleh ketua panitia Mikael Pigai saat jumpah pers di halaman asarama Kamasan, malam ini.
Harapan kami, lanjut Pigai, kedepan semoga melalui kegiatan memperingati hari meninggalnya Arnol Ap. Mengikuti semangat perjuangan, kita sebagai mahasiswa bangkit melawan semua penindasan yang terjadi saat ini di Papua, tidak hanya demo , orasi tetapi juga lewat nyanyi-nyanyian dan tarian juga kita harus lakukan.
Abbi Douw, ketua AMP komite Kota Yogyakarta, saat diwawancara media ini, mengatakan, kegiatna ini dilakukan perwilayah, Jawa Barat di Jakarta ; Jawa Timur di Surabaya, dan Jawa tengah di yogyakata.
"Melihat semangat perjuangan Arnol, yang mana telah mengenalkan kepada dunia, kalau orang Papau itu memiliki segala macam kekayaan. Bukan hanya alam saja tetapi manusianya juga, dan betul-betul dia memaknai di dunia dengan seni musik. Kita melihat semangatnya yang membuktikan bahwa orang Papua juga bisah seperti teman-teman lain, juga memperkenalkan kepada dunia dengan eksistensi masyarakat Papua ke dunia luas melalui seni dan budaya.
Dengan ini, lanjut Douw, seluruh orang Papua untuk bisa kembali mengenal siapa itu orang Papua, orang Papua seperti apa, agar tidak terombang-ambingkan dari campuran budaya luar yang masuk ke Papua.
"Kalau melihat sistem penjajahann oleh klonialisme, dia bagaimana mengembangkan budayanya, macam budaya orang harus berkompetisi, misalnya dalam ekonomi orang harus bersain, pendidikan juga sama, orang harus jadi yang terbaik. Semua menuju kepada budayanya. karena budaya mereka sudah disebar-luaskan ke seluruh dunia sehingga mereka boleh bertahan samapai ini. Kalau kita ingin bangkitkan berarti kita juga harus bisa hancurkan budaya kapitalisme," katanya
Sementara itu, Aris Yeimo, Presiden Mahasiwa Papua di Yogyakarta, mengapresiasi kepada AMP yang telah menyeengarakan kegiatan ini.
"Ini awal, ibarat api yang baru menyalah, untuk berikutnya harus lebih besar dari ini, terus menyalakan api, bila perlu api yang besar yang tak sanggup dipandamkan". ujarnya
Lanjut, bila perlu peringati juga setiap hari - hari bersejarah bagi orang Papua, untuk meningkatkan semangat kita.
Satu yang tersimpan dalam pesan Mambesak adalah, semangat untuk membangun kebersamaan dan persatuan orang Papua harus tetap di lakukan tanpa memandang suku. Seperti yang pernah di katakan Arnold C Ap
“Mungkin orang berpikir saya gila, tapi saya akan melakukan apa yang saya pikir bagi masyarakat saya sebelum saya meninggal”.
"Papua sebagai orang papua, dia tidak bisa jadi orang lain, dia tetap jadi orang Papua," tutup Ketua AMP Komite Kota Yogayakrata.
(Manfred Kudiai/KM)
0 thoughts on “32 Tahun Mengenang Arnold Ap AMP Se-Jawa Tengah Gelar di Yogyakarta”