32 Tahun,Memperingati Kematian Arnold Ap |
Yogyakarta,(KM)--Momentum
26 April adalah momen bersejarah bagi rakyat Papua,dimana kematian sang budayawan
yang berhasil mempersatukan 250 suku yang mendiami Papua melalui kebudayaan
(Tari dan music).Selasa (26/04) di Asrama Papua,Jln kusumanegara Yogyakarta,Kepada
media www.kabarmapegaa.com.
Ketua
panitia Mikael Pigai mengatakan, sebagai bangsa yang tertidas ,kita harus dan
harus bangkit semangat bersama jiwa budayawan Almarum Arnold Ap,dan di tuntut
untuk belajar dari semangat jiwanya.
Harapan
kedepan kita harus mengenang kepergiannya dengan acara seperti ini karena Ia sebagai Pahwalan bagi Papua,tegasnya.
Ketua
Alias Mahasiswa Papua Semarang mengatakan,Kita Sebagai orang budaya, kita
bangkat bersama semangat Alnold Ap melalu music dan lagu lagunya.
Kita
harus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dalam kehidupan,jangan membeda
bedakan antara budaya pegunungan dan pantai,tetapi disini kita satu kita papua,tambahnya.
Pesang buat kita semua,persatuan dan kesatuan serta semangat
mudah diperlukan dan di pertingkatkan.
Komite pusat Aliansi Mahasiswa Papua, atau mewakili Jhon Gobai mengatakan,Tahun 1984 Arnold
Ap sebagai nabi buat tanah papua,maka mari kita mencari bumiku yang hilang dengan
nyanyian dan suara merdu untuk mengayati kepergian,karena melodi melodi Arnold dapat mempersatukan kita .
Untuk mencari bumiku yang hilang bukan orang lain yang
mencari dan mendapatkan tetapi kita anak Papua,tugas kita adalah berjuang dan
membebaskan.tegasnya.
Ketua Aliansi Mahasiswa Papua Yogyakarta Abi Douw mengatakan,Arnold Ap sebagai tokoh pejuang
bagi tanah papua atas perjuangan demi banyak orang.
Bumiku yang hilang,hilang karena apa bagaimana dan
mengapa ?? hal ini menjadi perenungan buat kita.
Kota dan kabupaten di Papua seperti
Kerom,Timika,Merauke,Bintuni sebagai tempat
ladang bagi orang Indonesia,kita waspada dalam hal itu.tegasnya.
Kawan kawan menampil dan bawahkan puisi dan lagu-lagu sebagai mengenan dan
mengayati Arnold Ap sebagai tanda memperingati hari kematiannya.
Anselmus Gobai/KM
0 thoughts on “Yogyakarta Mengelar 32 Tahun Kematian Arnold Ap”