BREAKING NEWS
Search

Cerita Kesaksian Hidup Sang Bidadari Papua

Frans Pigai (Foto: Dok. Prib/zKM)
Oleh: Frans Pigai

Cerpen Religion, (KM). Kata Thesi T, “Saya dulu bukan orang percaya, berjumpa dengan Sang Khalim dan diusir dari keluarga.”

Itulah adalah beberapa gambaran dari kisah Sang Bidadari Papua yang Anda akan baca di posting kami berikut ini.

Kenapa Saya Harus Percaya Sang Khalim?

“Awal mulanya samapai mau pindah kepercayaan, semua itu karena saya coba-coba membaca Alkitab teman saya.” Katanya.

Mengapa sampai Anda harus percaya kepada Sang Khalim? Tanya saya.

“Disitu ada tulisan yang berkata, “kita patut percaya bahwa Yesus benar-benar ada. Itulah cara Tuhan memilih saya, ketika saya membaca Alkitab malam.” Jawabnya.

Tanya saya, “Apakah anda selalu melakukan doa dan baca Alkitab”?

“Ya, sebelum dan sesudah saya tidur dan bangun pagi, saya selalu doa dan ibadah singkat seperti biasanya yang saya lakukan pada jam, 4.30 pagi.” Jawabnya.

Jalan ceritanya si Thesi T, “Ketika saya melakukan ibadah saya terganggu dengan tulisan yang ada dalam Alkitab. Lalu dalam doa saya berkata, Ya Allah kalau Yesus benar-benar ada tunjukan ke saya. Selesai ibadah saya kembali tidur. Ketika saya tidur saya mendengar pintu kamar saya di ketok tiga kali.”

“Saya biasanya tidur gelap, jadi ketika saya membuka mata, yang saya lihat sebuah wajah. Saya adalah orang yang diberikan kemampuan khusus untuk dapat melihat makhluk halus seperti jin dan lain-lain. Tetapi kali ini yang saya lihat adalah seseorang yang berbeda, Dia tersenyum kepada saya.” Ungkapnya.

“Setelah kejadian itu saya coba mencerita kepada teman-teman saya yang Kristen. Lalu teman saya berkata bahwa saya telah dipilih oleh Tuhan, jadi kamu harus melayani Tuhan. Bagaimana caranya, dengan talenta yang ada padamu gunakan untuk memuji Tuhan.” Katanya.

Pelayanan

Katanya, “Teman saya memberikan saya beberapa CD lagu rohani, saya mendengar beberapa lagu Rohani dan hari minggunya saya pertama kali pelayanan. Ketika pertama kali saya masuk Gereja saya takut karena jangan sampai keluarga saya tahu. Ketika saya menyanyikan lagu bagaikan rajawali, saya masih ragu-ragu nyainyi atau tidak. Pada saat itu ada suara yang saya dengar berkata Thesi T ini adalah “Jalanmu dan ini adalah Keluargamu”. Akhirnya saya bernyanyi.”

Lanjutnya, “Selesai ibadah ada seorang anak kecil 6 tahun dia kejar-kejar saya, lalu dia berkata, kalau tadi saya bernyanyi dia melihat Tuhan Yesus ada dibelakang saya. Ketika saya mendengar itu saya merasa kakiku terasa lemas. Mamanya datang dan berkata kalau anaknya ini dapat melihat kehadiran Tuhan, dia diberikan karunia seperti itu.”

Saya di Babtis


“Ketika saya mulai melayani dan banyak sekali pekerjaan yang saya kerjakan. Saya juga mulai belajar baca Alkitab. Lalu saya mengambil keputusan untuk di Babtis. Pertama kali saya di Babtis yang terjadi adalah kemampuan saya untuk melihat makhluk halus menghilang, hal itu bertanda kalau sesuatu yang bukan dari Tuhan akan pergi karena yang terang sudah datang dalam hidupku.” Ujarnya.

Saya Tidak Diakui Keluarga

“Mulai dari situ masalah-masalah mulai terjadi, keluarga saya mengetahui saya telah percaya Kristus dan di Babtis, maka mereka mungusir saya dari keluarga. Saya memiliki anak, keluarga saya memisahkan saya dari anak saya. Dari semua yang terjadi dalam hidup saya membuat saya sempat kecewa kepada Tuhan.” Ungkapnya.

Berserah


“Dari kejadian-kejadian yang terjadi saya mulai berserah, apa kata Tuhan saya siap di proses Tuhan. Saya mulai diam dan tidak mau takut akan apa yang terjadi dalam hidupku dan mulai mengandalkan Tuhan. Puji Tuhan saya masih tetap meyerahkan hidupku kedalam tangan Tuhan, biarpun masalah yang saya hadapi belum selesai tetapi saya mau tetap berserah kepada Tuhan.” Katanya.

Kata Teman

Kenapa kamu terima Yesus? Kata teman.

“Saya terima Yesus karena Dia Hidup dan benar-benar ada,” jawabnya.

Tapi, teman saya tidak percaya karena mereka belum mengalami apa yang saya alami.

Catatan dari penulis bahwa, ada banyak kesaksian yang saudara baca di halaman/page ini. Pertanyaannya? Apakah saudara yang belum mengenal Yesus sebagai Tuhan yang benar-benar hidup atau saudara masih belum percaya. Mereka yang di usir oleh keluarga yang sudah membesarkan dia dari sejak kecil sampai besar. Mereka berani tidak mau menyangkal iman mereka yang baru karena, mereka sendiri melihat Tuhan Yesus.

Percayalah Kepada Yesus sebagai Tuhan dalam hidup saudara, Dia Hidup dan Dia ingin hadir dalam kehidupan saudara, apakah saudara mau menerima Dia atau tidak semuanya tergantung kepada saudara. Amin

(Salam Renung Para Umat Kristiani Papua)

(Penulis Pemula adalah Mahasiswa Papua)



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “ Cerita Kesaksian Hidup Sang Bidadari Papua