Photo: Polisi di Papua/Google/ |
Delegasi
dari kedua negara Kepulauan Pasifik menuduh Indonesia gagal mencegah pelanggaran
hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Papua Barat.
Tapi
delegasi Indonesia, Michael Tene, dalam persidangan mengatakan Vanuatu dan Solomon 'menunjukkan kurangnya
pemahaman tentang Papua. Bermotif politik dalam mendukung kelompok separatis yang
menghasut kekacauan publik dan serangan teroris terhadap warga sipil dan
personel keamanan di Papua.
Indonesia
sebagai negara demokrasi berkomitmen untuk memajukan dan melindungi hak asasi
manusia, termasuk dengan mengambil langkah yang diperlukan untuk mengatasi
tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran di Papua. Kami selalu
terbuka untuk berdialog tentang isu-isu hak asasi manusia, namun kita menolak
politisasi isu-isu ini dari kedua negara itu. Kami menyesalkan cara Kepulauan
Solomon dan Vanuatu telah disalahgunakan dewan ini dan prinsip-prinsip
universal promosi dan perlindungan hak asasi manusia dengan mendukung para penyebab
separatisme, bebernya.
Michael Tene
adalah perwalian indonesia yang ikut di
sidang PBB. Dia menggambarkan Vanuatu dan Kepulauan Solomon sebagai jauh
dari sempurna pada perlindungan hak asasi manusia di negaranya.
Lanjut Dia,
kedua negara masih menghadapi masalah hak asasi manusia yang serius, memiliki
korupsi yang merajalela di semua segmen masyarakat dan pemerintah, perdagangan
manusia, penganiayaan anak dan penyalahgunaan kaum perempuan.
"Ini
akan menjadi untuk kemajuan popularitas kedua negara, jika pemerintah Kepulauan
Solomon dan Vanuatu memberikan perhatian dan prioritas untuk serius mengatasi
kekurangan mereka masing-masing rumah tangga hak asasi manusia."
Selanjutnya,
Mustika Hanum, memperluas kekhawatiran negaranya tentang kekerasan dalam rumah
tangga di Kepulauan Solomon.
Sumber : Radio-NS
Translator :
Kadepa Agusth
0 thoughts on “Jakarta Banta Solomon dan Vanuatu atas Tuduhan Hak Asasi Manusia di West Papua”