ilustra,Akulah Alfa dan Omega,(google.com) Umagi/KM |
Oleh,Yosafat
Muyapa
Religious,(KM)--Jiwamu
adalah milikku. Akulah alfa dan omega. Akulan awal dan akhir. Jangan mengambil
jalan baru, Jalan pula berpikir baru. Aku sudah menentukan pikiran untukmu, Jangan
pula merasa berlebihan aku sudah merasakan terlebih dahulu. Kamu adalah
pengikutku, tanpa aku kamu tidak ada, Aku yang hidup dahulu aku pula yang
berakhir dahulu. Kamu tinggal mengikuti,Jalan sudah ada tujuan sudah, Impian
sudah ada. Untuk apa berpikir panjang.Akulah alfa dan Omega.Ikutilah jalanku
ini.jalanku adalah jalan kebenaran.
Allah
memberi jiwa manusia segambar dengan-Nya. Apa yang dipikirkan sama dengan apa
yang di ciptakan. Langit dan bumi ciptaan Dia. Semua ciptaan itu harus menjaga
merawat dan mengfungsikan dengan. Yang dapat di laksanankan itu semua adalah
manusia. Manusia punya nyawa, karen ada nyawa selalu tidak sama dengan ciptaan
lain. Nyawa yang di berikan oleh Tuhan kepada manusia hanya berifat semantara
atau pinjaman, sehingga dapat diajak
untuk mengfungsikan dengan baik. jiwa dan tubuhpun demikian.
Kadang
kala dalam kehidupan manusia terasa bahwa nafas jiwa dan badan adalah milik dan
bersifat selamanya. Buktinya tidak mengfungsikan dan jaga dengan baik. Tubuh
manusia adalah baik Allah tetapi selalu di godai dengan MIRAS dan lain hal-Nya.
Hal ini merusak tubuh secara tak sadar.Berfirman Tuhan kepada manusia, Menurut kitab Yehezkiel 18. 4
berbunyi
“sesungguhnya, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah
maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuta dosa, Itulah yang harus
mati.” Ingat
itu, semua yang ada di dunia atau jiwa dan badan manusia semua milik dari-Nya.
Seseorang yang bijak dalam ajaran-Nya
adalah orang benar, Ia selalu melakukan keadilan dan
kebenaran sesuai apa yang di pikirkan dan di renungkan serta di membagikan
kepada orang lain, berdasarkan kemampuan pemahaman kebenaran itu sendiri.
Dalam
kehidupan manusia
sering berfikir, bahwa
di dalam bumi maupun di atas langit, saya yang paling berkuasa. Hal
itu terjadi ketika
manusia merasa kepandaian kepada publik atas
kemampuan-Nya.
Lagi
pula seorang pakar ilmuan kadang juga perna menyelewen
ajaran Tuhan, Karena kecendikiawan mereka lebih menonjol
dari nilai-nilai religious. Tetapi, kenyataanya secara rasional sangat menim ilmu yang di
miliki. Mengapa kita sombong, pencita saja tidak sombong,sadarlah diri.??
Kita manusia
lemah, jangan merasa diri kuat atas kemampuan yang di miliki. Manusia lain
lebih kuasa dari kita. Ilmu yang kita miliki yang terbatas. Yesus sendiri
mengatakan bahwa “Akulah olfa dan Omega” artinya akulah awal dan akhir.Awal
karena aku yang menciptaan dan melihat semua ciptaan ini. Akhir karena aku
jugalah yang berakhir nyawa dahulu. Kalian hanya peniru dan pengikut jejak.Hidup
itu biasa,maka biasakan diri dengan kemampuan-Nya.
Tuhan
menciptakan manusia untuk hidup saling melengkapi. Kelengkapan dalam apa,???
Jangan permainkan tubuh kalau itu hal yang kurang baik rasa. Pikiran dan hati
adalah kunci untuk membedakan kebaikan dan keburukan itu. Jangan merusak diri
kalau belum pada waktu-Nya. Jangan menyerah diri karena perbuatan pribadi. Usahakan
hanya belajar dari kesalahan, semoga mejadi kebaikan. Perubahan di butuhkan
waktu yang lama,tekunlah.
Kata Tuhan
yang laki-laki ataupun perempuan jangan merasa kuat untuk menghadapi dunia ini.
Penentuan akhir berada pada tangan Tuhan, bukan berada tangan manusia.Kehidupan
yang baik bukan di lihat dari harta kekayaan, kaiya miskin, senang gembira, susah
sedih, melaikan iman yang kokoh jiwa yang bermartabat, pikiran yang sehat demi
banyak orang, bukan demi diri pribadi.
Awal dan
akhir selalu dinyatakan dalam kehidupan manusia. Pencipta sendiri terlebih
dahulu mencoba mengalami demi dosa-dosa
umat manusia.Kitapun ikut jejaknya tetapi apakah kita seperti tuhan sendiri
atau cara dan langkah yang lain.
Maka itu,
kehidupan ada ditangan Tuhan, Dia yang selalu mengatur dan mengarahkah hidup
manusia. Hidupan hanya bersifat sementara, tetapi kematian adalah selalu jatah bagi setiap umat manusia. Apa
yang kita lakukan , dan bagaimana cara untuk berwaspada terhadap dunia ini. Semua
itu berada pada diri setiap manusia, mau bahwa kemanakah hidup ini ??? (KM.)
Editor
: Anselmus Gobai
Penulis, Pemula Aktif Menulis di Media
Online
0 thoughts on “Jiwamu Miliku Akulah Alfa dan Omega”