Komunitas Sekolah Menulis Papua, Fotogarfer Papua, Balobe dan Rekan-Rekan Pers Mengadakan Foto Bersama, Usai Kegiatan Diskusi di Abe Grend Hotel, Minggu, (12/06/16). (Foto: Yudas Nawipa/KM) |
Jayapura,
(KM)---Bertempat di Hotel Abe Grend, Abepura, Jayapura, Papua, Minggu,
(12/06/16), Komunitas Sekolah menulis Papua (SMP) mengadakan kegiatan diskusi
seputar Kafe Sastra dengan thema yang diusung “Menulis Papua Membaca Dunia”.
Dalam kegiatan itu
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak diantaranya, Hotel Abe Grend yang
menyediakan tempat, jasa telkomsel dan mendapatkan dukungan dari Narasumber,
seperti balai bahasa dan Balobe Fotografer Papua.
Kepala Sekolah Menulis
Papua, Burhanuddin mengatakan, sastra jangan hanya dipandang sesuatu yang
sempit seakan-akan sastra hanya bicara dengan kata-kata. Tetapi, sastra jika
diterjemahkan sungguh sangat luas.
“Padahal, sastra itu bisa
dikaitakan dengan fotografi, lingkungan hidup, musik dan berbagai padangan lain
dari sisi kehidupan,”ungkapnya usai kegiatan diskusi.
kegiatan yang dilakukan
itu, kami berharap, semakin orang banyak akan tertarik di dunia listerasi.
Listerasi dapat dilakukan berdasakan judul apapun. Biar masyarakat Papua
khususnya generasi muda Papua, memunyai hobbi membaca dan menulis.
“Sehingga mereka dapat
melakukan dan menyampaikan sesuatu sesuai dengan dasar dan wawasan serta pengetahuan
dengan cara yang ekstersik,”harapanya.
Usai kegiatan itu, ia juga
berharap, sekolah menulis Papua ingin menjalani hubungan kerja sama dengan
pihak-pihak lain yan seluas-luasnya.
Sementara Salah Satu
Peserta yang mengikuti kegiatan Diskusi itu, Yudas Nawipa, mengatakan, setelah
mengikuiti kegiatan itu, seakan saya mendapatkan apa itu sastra dan menulis.
“Saya semakin mengenal
sedikit demi sedikit apa itu sastra secara luas dan secara sempit,”ungkapnya.
Pewarta : Alexander Gobai
0 thoughts on “Komunitas SMP: Sastra Tidak Dipandang Sesuatu yang Sempit”