Orang Papua Bertopeng Indonesia (Foto: Dok. Ist/KM) |
Opini - (KM). Apa pendapatmu tentang manusia yang memakai topeng? Tentu saja banyak komentar mengenai hal tersebut. Ada yang berkomentar bahwa pasti ia malu dengan wajahnya sendiri sehingga perlu memakai topeng. Komentar lainnya mungkin saja ia seoarang pahlawan yang senantiasa membantu masyarakat dan tidak ingin diketahui identitasnya.
Sebagian lain berkomentar mungkin ia bukan seorang pahlawan melainkan seorang pencuri atau penjahat yang tentu saja tidak ingin diketahui orang banyak. Lantas apa intinya? Intinya, siapapun ia dan apapun yang dilakukannya, ia hanya ingin menyembunyikan wajahnya. Ini adalah pendapat orang tentang manusia bertopeng dalam arti sebenarnya.
Lalu, bagaimana pendapatmu tentang manusia bertopeng dalam tanda kutip? Topeng yang dikenakannya bukan topeng yang terlihat kasat mata layaknya topeng spiderman, batman, atau topeng yang digunakan para penjahat. Tentunya beragam pendapat, komentar baik atau buruk, dari A hingga Z terlontar dari mulut masing-masing orang. Saya sendiri berpendapat bahwa mereka yang menggunakan topeng tak kasat mata itu adalah orang-orang yang memiliki peran ganda dalam kehidupan bermasyarakat.
Manusia yang memperjualkan manusianya sendiri, dalam artinya bahwa manusia makan manusia yang diartian dalam kontek situasional Papua, manusia bertopeng marupakan manusia penghianatan rakyat dan tanah Papua sendiri. Itulah yang terjadi di kalangan manusia Papua yang tidak punya moral kemanusiaannya.
Manusia seperti ini lebih menyeramkan dari penjahat kelas kakap, pembunuh berdarah dingin, psikopat dengan pembunuhan berantai, atau bahkan penjahat kelamin. Mengapa begitu menyeramkan? Karena mereka tidak menunjukkan wajah asli mereka saat bertemu seseorang yang mereka anggap sebagai musuh. Mereka akan menunjukkan wajah manis nan baik hati saat menghadapi sang musuh, dan akan menjadi liar di belakang musuh. Entah disadari atau tidak, mereka saling menjatuhkan dihadapan orang lain (orang yang berada dalam satu kubunya maupun orang lain yang tidak dalam kubu keduanya).
(Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Tanah Colonial Indonesia)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Orang Papua Betopeng Indonesia ”