BREAKING NEWS
Search

Sistem Pemilihan Demokrasi di Dogiyai, Jangan Menghanyutkan Masyarakat Setempat

Yan Yuaiya Goo. (Foto: Dok KM)

Oleh:  Yan Yuaiya Goo

“Sistem Pemilihan Demokrasi di Dogiyai, Papua, nantinya, Jangan terlalu jangan menghanyutkan masyarakat setempat hingga akhirnya korban kematian”.

Dalam dunia politik, perebutan jabatan atau kekuasaan adalah hal yang wajar bahkan perebutan itu kadang dilegalkan dengan berbagai produk hukum kecuali kabupaten-kabupaten di seluruh tanah Papua.Kepemimpinan yang sedang berjalankan itu versi otoriter dan dianggap sebagai sebuah tindakan demokratis yang penuh doktrin.

Untuk kepentingan itulah seringkali digunakan berbagai instrumen politik  pemilihan umum  untuk merebut kekuasaan atau jabatan. Tetapi, juga seringkali kali digunakan cara yang lebih kasar dari kudeta TNI/Porli dan sejenisnya.

Sistem pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di Dogiyai sedang siap untuk menguasai kekuasaan di kabupaten Dogiyai. Oleh sebab itu, roda pemerintahan dijalankan sesuai dengan program kerja bupati  baru akan  lontorkan dalam roda pemerintahan maupun luar pemerintahan harus dijalankan sesuai sistem pemerintahan Indonesia.

Sistem pemilihan kepala daerah dan wakil kapala daerah akan terpilih, nantinya, sebagai kekuasan selama lima tahun  di kabupaten Dogiyai. Setelah pemilihan umum yang dipilih dari rakyat yang sebagaimana ditentukan untuk Bupati dan Wakil Bupati di Dogiyai. Oleh sebab itu, pemilihan umum secara pesta demokratis selama ini saya melihat seluruh tanah Papua sistim pemilihan secara ikat/isi di noken  akibatnya banyak  dampak yang terjadi di kalangan masyarakat.

Selama ini saya melihat  seluruh tanah Papua sistiem pemilihan umum secara “Ismee” itu tidak wajar. Seharusnya, melihat kemampuan kerja atau pengalaman yang bisa memimpin.  Tetapi,  sekarang yang  terjadi sebelum pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala  daerah saja, sudah banyak terjadi masalah-masalah,  menghambur-hambur  uang politik di masyarakat.

Dampaknya yang terjadi, dikhawatir dalam artiannya apakah bakal calon naik jadi bupati menghabur-hambur  uang di masyarakat dogiyai…???

Suatu saat bakal calon terpilih, tidak mungkin mereka akan menghambur-hambur uang di masyarakat. Maka, harus dilakukan pemilihan umum melalui  pesta demokratis. Supaya tidak terjadi masalah antara masyarakat dan masyarakat Dogiyai sendiri.

Sebagai kalimat mengingat  bahwa kepada seluruh masyarakat dogiyai bakal calon bupati dan wakil bupati adalah kita punya orang sendiri. Maka, semua distrik  di kabupaten Dogiyai yang pemilihan adalah hak pilih dan hak memilih masyarakat sendiri. Maka, sebelum pemilihan umum  harus musyawarat atau menyepaki sepakat bersama antara kepala desa dan masyarakat setempat.  Supaya pada saat pemilihan umum tidak terjadi masalah antara masyarakat sendiri lebih khususnya di Dogiyai.

Maka, masyarakat punya hak pilih kepada bakal calon bupati dan wakil bupati periode 2017-2022. 

Pemiihan  umum harus dilakukan, tetapi juga jangan sampai mengundang masalah antara keluarga sendiri di Dogiyai. Karena kami selalu mendengarkan saat pemilihan umum kapala daerah dan wakil kepala daerah selalu korban adalah masyarakat. Maka, kami tidak mau dengar masyarakat korban pada saat  pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah di kaupaten dogiyai.

Oleh sebab itu, pemilihan ini selalu terjadi di dalam kalangan masyarakat Mee Uwodide politik yang tidak sehat. Inilah yang selalu menghancurkan hubangan keluarga hingga akhirnya muncul musuh antara hubungan keluarga. 

Jadi, dalam pemilihan itu perlu menjaga nama baik, itu sangat penting. saling baku menghargai sesama suku mee, kulit hitam,rambut kriting aku Papua ini. Itu lebih penting.

Penulis Adalah Masyarakat Terminal Moanemani, Kabupaten, Dogiyai, Papua.





TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Sistem Pemilihan Demokrasi di Dogiyai, Jangan Menghanyutkan Masyarakat Setempat