Korban Paniai Berdarah 8 Desember 2014 Alm. Simon Degei Foto: Dokumen YLSM Meepago |
Paniai,(KM)— Seluruh Orang Asli Papua (OAP) khususnya Keluarga
Korban Paniai berdarah sangat kecewa dengan pernyataan Lenis Kogoya kaki tanganya Presiden
Joko widodo di Sentani 14 Juni 2016 hari ini.
Keluarga korban
Paniai Berdarah 8 Desember 2014 tidak pernah minta uang bayar kepala, Proyek,
Pegawai Negeri Sipil, Pemekaran Kampung, Distrik, Kabupaten, Provinsi, OTSUS
PLUS dan lain-lain,”pintah Ketua Yayasan Lembaga Swedaya Masyarakat (YLSM)
Wilayah Meepago Servius Kedepa kepada www.kabarmapegaa.com
Selasa, (14/16) via pesan singkat.
Kedepa mengatakan, kami
sudah minta segera akan masuk Tim Pencari Fakta dari PIF percepat proses
dekolonisasi untuk kembalikan
kemerdekaan bangsa Papua,” ucapnya
Oleh karena itu, Tuan
Lenis, kami OAP tidak minta uang, kursi dan pangkat dalam NKRI yang musnahkan
etnis Papua sejak 1 Mei 1963, sudah memasuki tahun ke 53 di tahun 2016 ini,”tegasnya
“Sudah terima
photo-photo korban Paniai Berdarah, 8 Desember 2014 lalu di Enarotali itu, kata
dia Ini pelanggaran HAM berat terbukti melalui kerja kerasnya TIM KOMNAS HAM
RI. Hasilnya telah terbentuk Tim Ad-hoc di Jakarta,”bebernya.
Ia meminta silahkan antarkan bukti-bukti photo
korban kepada Presiden Indonesia Jokowi-JK untuk mengakui perjuang OAP melalui
ULMWP-MSG-PIF-ACP dan seterusnya,” tegasnya
Pewarta
: Yunus E Gobai
0 thoughts on “YLSM : OAP Kecewa Pernyatan Kaki Tangan Jokowi-JK”