(Foto: Dok. Mando Mote/KM) |
Oleh: Mando Mote
Artikel, (KM). Deiyai merupakan kabupaten baru yang dimekarkan sejak delapan tahun yang lalu. Jika kita melihat kelamaan Kabupaten Deiyai setelah datangnya pemekaran masih umur jagung. Proses penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan pun terus berjalan dari tahun ke tahun seiring bergulir dan bertambahnya tahun.
Selama 6 tahun berjalan dinamika proses perkembangan pembangunan cukup berjalan pesat. Yang nampak adalah infrastruktur yakni fokus pada perkantoran, jalan dan jembatan sekitar ibu kota Kabupaten Deiyai yakni di kampung Wakeitei.
Deiyai memiliki lima distrik yakni Distrik Tigi, Tigi Barat, Tigi Timur, Kapiraya dan Bouwobado. Keadilan dan kesetaraan proses pembangunan dan pelayanan publik seharusnya harus terjadi agar isolasi daerah terdobrak secara perlahan dan cepat. Kami melihat dua distrik yakni Kapiraya dan Bouwobado, hingga saat ini masih belum merasakan sentuhan pembangunan dan pelayanan publik oleh pemerintah Kabupaten Deiyai.
Tidak hanya dua distrik saja, tapi tiga distrikpun kebutuhan dan persoalan rakyat Kabupaten Deiyai belum terpenuhi. Beberapa tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan mengaku kecewa dengan kebijakan pembangunan, pemerintahan yang berjalan selama ini.
Tidak tahu kemana arah dan tujuan Kabupaten Deiyai selama ini. Tolak ukur kegagalan pembangunan dan pemberdayaan adalah bisa dilihat dari dari beberapa hal, sebagai berikut:
Artikel, (KM). Deiyai merupakan kabupaten baru yang dimekarkan sejak delapan tahun yang lalu. Jika kita melihat kelamaan Kabupaten Deiyai setelah datangnya pemekaran masih umur jagung. Proses penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan pun terus berjalan dari tahun ke tahun seiring bergulir dan bertambahnya tahun.
Selama 6 tahun berjalan dinamika proses perkembangan pembangunan cukup berjalan pesat. Yang nampak adalah infrastruktur yakni fokus pada perkantoran, jalan dan jembatan sekitar ibu kota Kabupaten Deiyai yakni di kampung Wakeitei.
Deiyai memiliki lima distrik yakni Distrik Tigi, Tigi Barat, Tigi Timur, Kapiraya dan Bouwobado. Keadilan dan kesetaraan proses pembangunan dan pelayanan publik seharusnya harus terjadi agar isolasi daerah terdobrak secara perlahan dan cepat. Kami melihat dua distrik yakni Kapiraya dan Bouwobado, hingga saat ini masih belum merasakan sentuhan pembangunan dan pelayanan publik oleh pemerintah Kabupaten Deiyai.
Tidak hanya dua distrik saja, tapi tiga distrikpun kebutuhan dan persoalan rakyat Kabupaten Deiyai belum terpenuhi. Beberapa tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan mengaku kecewa dengan kebijakan pembangunan, pemerintahan yang berjalan selama ini.
Tidak tahu kemana arah dan tujuan Kabupaten Deiyai selama ini. Tolak ukur kegagalan pembangunan dan pemberdayaan adalah bisa dilihat dari dari beberapa hal, sebagai berikut:
a) Yang pertama, adalah perekonomian rakyat yang berbasis P5 yang sifatnya atributif tidak digali, diangkat, didorong dan memperbaharui dari tradisional menuju moderenisasi sesuai perkembangan jaman kekinian.
b) Yang kedua, pemenuhan air bersih, hingga saat ini belum ada tanda-tanda tuntas sementara sumber air bersih di Deiyai cukup banyak.
c) Yang ketiga, penerangan belum ada, Deiyai selama 7 tahun gelap.
Hal-hal ini yang dibutuhkan oleh masyarakat dan belum dipenuhi secara utuh.
Kami pemuda Deiyai meminta kepada pemerintah Kabupaten Deiyai untuk segera mengatur, mengurus, agar kebutuhan dan persoalan mendasar terpenuhi. Ingat bahwa kabupaten deiyai hadir ini untuk membuka segala isolasi daerah dan memajukan kesejahteraan umum bukan fokus dan lokus kesehahteraan pribadi.
Rakyat Deiyai mengharapkan agar pemimpin di Deiyai bisa mendefinisikan lantas mengimplementasikan dalam kebijakan pembangunan tentang esensi dan semangat pemekaran. (Mando Mote/KM)
Editor: Frans P
Hal-hal ini yang dibutuhkan oleh masyarakat dan belum dipenuhi secara utuh.
Kami pemuda Deiyai meminta kepada pemerintah Kabupaten Deiyai untuk segera mengatur, mengurus, agar kebutuhan dan persoalan mendasar terpenuhi. Ingat bahwa kabupaten deiyai hadir ini untuk membuka segala isolasi daerah dan memajukan kesejahteraan umum bukan fokus dan lokus kesehahteraan pribadi.
Rakyat Deiyai mengharapkan agar pemimpin di Deiyai bisa mendefinisikan lantas mengimplementasikan dalam kebijakan pembangunan tentang esensi dan semangat pemekaran. (Mando Mote/KM)
Editor: Frans P
0 thoughts on “Antara Kebijakan Pembangunan Deiyai dan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Rakyat ”