Ilustrasi, Bunga. (Sumber :Google/KM) |
Wahai, Bunga-Ku…..
Kaya raya nama-mu
Harum semerbak, hatiku berdebar-debar
Ku prihatin hanya menyebut nama-mu
Ku pandang kau siang dan malam
Bunga-Ku…..
Ada sekon-mu kan kau bermekar
Wa…wa… luar biasanya kau Bunga-ku
Pertumbuhan sangat elok nan bermekar
dihalaman-ku
Terus tercium mewangi-mu
Oh…… Bunga-ku Jam Sembilan…..
Nama-mu sungguh memaknai hidup-ku
Eloknya kau dipandang
Kaulah terapi raga
Kaulah penghias Negeri
Bunga-ku….
Dasyatnya kau yang hadir dibenak ini
Ku sanjungkan kau adalah simbol-ku
Bunga-Ku…..
Kau bermekar seiring jaman-mu
Kadang Kau haus, ada saatnya kau akan
kenyang
Kadang Kau mekar, ada saatnya pun kau
mengatup
Terimakasih Bunga-ku……
Engkaulah penghias bagi-ku
Karya, Agnes Kadepa
Manokwari, 20 Juli
2016
Penulis adalah
Mahasiswi Unipa Manokwari – Papua Barat
0 thoughts on “Bunga Jam Sembilan”