Pulau Papua (Foto: Dok. Google/KM) |
Opini, (KM). Rakyat Papua Barat tidak harus terlena dengan politik kotor NKRI melalui kebijakan pemerintahan Jokowi dan tawarkan untuk mensejahterakan rakyat Papua. Jokowi tidak akan pernah merubah taraf hidup orang Papua. Orang Papua yang menjadi pejabat kolonial Indonesia, yakni Gubernur, MRP, DPRP dan sebagainya tidak perlu berkicau di rimba raya untuk menolak program Jakarta. Tidak perlu mencari harga diri bangsa Papua di dalam kekuasaan kolonial.
Sudah terlalu banyak pengalaman penderitaan di dalam penguasa kolonial Indonesia, juga sudah sangat jelas ancaman kehancuran Papua di depan mata. Yang semestinya membuat orang Papua sadar bahwa tidak akan pernah ada harapan perbaikan Papua dalam penguasa kolonial Indonesia.
Jika anda mau terus berpacu dalam sistem dan kebijakan koloniallisme NKRI sebenarnya, anda salah. Sangat salah dan itu tontonan yang tidak menarik dan memalukan bahkan sangat memilukan. Karena hal itu, akan membuat Papua menjadi puing-puing kehancuran yang tak pantas dikenang dalam peradaban dunia ini.
Solusi bagi rakyat Papua dan selamatkan bangsa Papua harus dimulai dari pemikiran bahwa Indonesia adalah penjajah, dan Papua adalah wilayah jajahaannya. Dan Selamatkan bangsa Papua harus dimulai dari keyakinan bahwa bersama Indonesia Papua hancur, dan Papua akan selamat tanpa Indonesia yakni Papua yang berdiri sendiri sebagai sebuah negara.
Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat perubahan. Mendambakan Papua merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan pikiran. Perjuangan Papua merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan.
Jiwa-jiwa pemberontakan tidak boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan sekali-kali membiarkan kesenangan sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa anda yang terlahir sebagai pemberontak sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan membunuh api pemperontakan dalam diri bangsa Papua.
Salam pemberontakan...!
(Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Tanah Colonial Indonesia, Sebagai Anak Bangsa Papua)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Jangan Anda Berdiam Diri Bagi Tanah Papua ”