Karya: Mateus A Tekege
Dilihat semerbahnya duri bahasa dan tindakan yang beresadar di kawasan kediamanku
Rasa sedih dan sakit membara di dalam hatiku
Terasa sakitlah pula kami dihina
Kami disebut binatang, seakan-akan binatang peliharaannya
Kekejaman para pemikir gelap pun terasa melukai hatiku dan hati rakyatku
Asrama Kasaman I Jogyakarta menjadi tempat kediaman mereka
Sebagai tempat untuk menghina dan dikepung para serdadu Indonesia
Kekejaman para pemikir gelap pun terasa melukai hatiku dan hati rakyatku
Asrama Kasaman I Jogyakarta menjadi tempat kediaman mereka
Sebagai tempat untuk menghina dan dikepung para serdadu Indonesia
Mereka dicaci maki oleh para serdadu-serdadu kolonial Indonesia
Mereka lari meninggalkan kediaman mereka
Entah itu kemana mereka pergi
Mereka lari meninggalkan kediaman mereka
Entah itu kemana mereka pergi
Tiada kata selain kata merdeka
Ditengah kepungan pasukan berpakaian coklat, dan loreng Diasrama Kamasan I Jogyakara
Dipergogi bagai rumah pencuri
Padahal mereka berteriak kebebasan mereka
Padahal mereka menyampaikan aspirasinya
Padahal mereka menyuarahkan bagi kaun tak bersuara
Dari tanah rantauan mereka bersuara
Demi ketidak adilan
Ketidak jujuran
Pencurian
Penindasan
Pembantaian
Pemerkosaan
Pembunuhan
Yang selalu menimpah rakyat bangsa Papua
Sungguh sadis mereka pukuli
Bagai binatang piarahan dalam kandang
Sayang, perlakuan aparat Indonesia
Yang menghilangkan kebebasan manusia
Itukah demokrasimu
Itukah kemanusiaanmu
Itukah keadilanmu
Bangsa Papua merdeka karena kebenaran
(Karya: Mateus A Tekege, Mahasiswa Papua, Kuliah di Tanah Colonial Indonesia)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Kami Dikepung Serdadu Indonesia”