Saat Otinus ditembak mati didepan rumah (Kiri), Mama-mama Sugapa membakar Kontor Polsek Sugapa, saat.(Antara/KM) |
Yogyakarta, (KM)--Pukul 10:25 WIT, Korban, Otinus Sondegau (16), siswa SMP Negeri I Sugapa, dan kawan-kawannya, (Luter Japugau, Hans Belau, Otinus Sondegau dan satu diantaranya belum diketahui) mengkonsumsi minuman Keras (Miras) jenis Vodka. Saat kondisi mereka positif alkohol, mereka melanjutkan pemalangan jalan raya. Hal ini terjadi pada hari Sabtu, 27 Agustus 2016.
Kira-kira sekitar Pukul 11:00 WIT, melihat hal itu, lima anggota Brimob yang berada di kantor Polsek Sugapa yang letaknya berdekatan dari tempat kejadian mendatangi korban dan empat rekannya.
Sekitar Pukul 11:30 WIT, terjadi adu mulut antara korban dan lima orang oknum anggota Brimob.
Sementara, informasi yang dihimpun Kabar Mapegaa dikabarkan, setelah itu korban dan rekan-rekannya melarikan diri, setelah ada reaksi tembak dari anggota Brimob.
Kemudian, Melianus Duwitau, melaporkan kejadian ini. Kata Dia, Karena aparat ancam menembak sehingga empat temannya takut dan melarikan diri. Dua rekannya lari ke arah Jalae dan dua rekannya lagi lari ke arah lain (Belum diketahui tempat).
Kemudian, Lanjut Melianus, korban Otianus Sondegau (16) melarikan diri ke arah belakang Bank Papua.
Oknum (aparat Brimob) mengejar korban dan mengeluarkan peluru api ke arah korban. Korban mengalami empat luka tembak: Di bagian dada, tubuh, dada sebelah kanan dan punggung belakang. Dengan kejadian ini korban meninggal dunia dan menghembuskan nafas terakhirnya di depan rumahnya.
Jenazah korban, mama- mama Sugapa mengatar ke kediaman Bupati Intan Jaya. Tokoh Perempuan, Maria Belau, mengatakan, dengan kejadian ini, Kami telah mengambil kebijakan sendiri, lalu kami sudah membakar Kantor Polsek Sugapa.
“Agar Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat (Jakarta) menanggapi dengan serius dan memberi hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka (Brimob),” tegasnya.
Saat ini jenasah korban semayamkan di kediaman Bupati. Hal ini silakukan untuk meminta pertanggung jawaban Bupati serta aparat Brimob yang ada di Intan Jaya.
Sementara itu, masyarakat Intan Jaya juga mendesak dan meminta gubernur Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua (DPRP Papua) , Kapolda papua, Kaporles Paniai dan Bupati Intan Jaya agar turun secepatnya di Intan Jaya. Masyarakat juga meminta agar lima oknum anggota Brimob di proses secara hukum.
Kekerasan sebelum tertembaknya Otianus Sondegau
Kejadian serupa ini juga pernah terjadi pada pekan ini, namun tidak ada yang korban dalam peristiwa tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, (25/08), Pukul 10.00 WIT, yang juga dilakukan Brimob Detacemen C Kabupaten Intan Jaya kembali melakukan tembakan peluru api ke arah dua orang pemuda atas nama Nope Sani dan Nolo Sondegau.
penembakan terjadi ketika kayu bakar tidak diterima oleh PT. Tigi Jaya Permai. Karena tidak diterima kayu bakal milik kedua korban tersebut, terjadi negosiasi bersama PT tersebut yang sedang beroperasi di Intan Jaya, membangun jalan raya, trans Papua.
Saat perdebatan itu berlangsung, Pihak PT menelpon Brimob, kemudian Brimob mengeluarkan tembakan ke arah Nope dan Nolo sebanyak tiga kali, namun tidak terjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.
Tanggapan Polda Papua
Untuk menanggapi peristiwa penembakan, kutip dari Jubi, Edisi (27/08) Kabidhumas Polda Papua, Kombespol Patridge Renwarin membenarkan adanya kejadian ini.
Menurutnya, kejadian bermula sekitar pukul 11.15 WIT setelah terjadi pemalangan di pertigaan Pasar Sugapa yang dilakukan oleh 3 orang pemuda yang sedang mabuk. Ketiganya menghadang orang orang yang melalui jalan tersebut. “Seorang anggota Brimob turun dan memukul satu diantara tiga pemuda itu. Dua lainnya lari dan kejar oleh kedua anggota Brimob,” kata Patrige kepada wartawan, Sabtu malam melalui pesan singkat kepada Jubi.
Anggota Brimob ini selain mengejar, juga mengeluarkan tembakan. Mereka sempat ditegur oleh anggota Polsek Sugapa. Tak lama kemudian, ada seorang pemuda yang menyampaikan kepada anggota polisi di Polsek Sugapa, ada seorang yang tewas tertembak dan jenazahnya sedang dibawa oleh ibu-ibu Sugapa menuju kantor Polsek Sugapa.
Manfred Kudiai/KM
Kira-kira sekitar Pukul 11:00 WIT, melihat hal itu, lima anggota Brimob yang berada di kantor Polsek Sugapa yang letaknya berdekatan dari tempat kejadian mendatangi korban dan empat rekannya.
Sekitar Pukul 11:30 WIT, terjadi adu mulut antara korban dan lima orang oknum anggota Brimob.
Sementara, informasi yang dihimpun Kabar Mapegaa dikabarkan, setelah itu korban dan rekan-rekannya melarikan diri, setelah ada reaksi tembak dari anggota Brimob.
Kemudian, Melianus Duwitau, melaporkan kejadian ini. Kata Dia, Karena aparat ancam menembak sehingga empat temannya takut dan melarikan diri. Dua rekannya lari ke arah Jalae dan dua rekannya lagi lari ke arah lain (Belum diketahui tempat).
Kemudian, Lanjut Melianus, korban Otianus Sondegau (16) melarikan diri ke arah belakang Bank Papua.
Oknum (aparat Brimob) mengejar korban dan mengeluarkan peluru api ke arah korban. Korban mengalami empat luka tembak: Di bagian dada, tubuh, dada sebelah kanan dan punggung belakang. Dengan kejadian ini korban meninggal dunia dan menghembuskan nafas terakhirnya di depan rumahnya.
Jenazah korban, mama- mama Sugapa mengatar ke kediaman Bupati Intan Jaya. Tokoh Perempuan, Maria Belau, mengatakan, dengan kejadian ini, Kami telah mengambil kebijakan sendiri, lalu kami sudah membakar Kantor Polsek Sugapa.
“Agar Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat (Jakarta) menanggapi dengan serius dan memberi hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka (Brimob),” tegasnya.
Saat ini jenasah korban semayamkan di kediaman Bupati. Hal ini silakukan untuk meminta pertanggung jawaban Bupati serta aparat Brimob yang ada di Intan Jaya.
Sementara itu, masyarakat Intan Jaya juga mendesak dan meminta gubernur Papua, Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua (DPRP Papua) , Kapolda papua, Kaporles Paniai dan Bupati Intan Jaya agar turun secepatnya di Intan Jaya. Masyarakat juga meminta agar lima oknum anggota Brimob di proses secara hukum.
Kekerasan sebelum tertembaknya Otianus Sondegau
Kejadian serupa ini juga pernah terjadi pada pekan ini, namun tidak ada yang korban dalam peristiwa tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, (25/08), Pukul 10.00 WIT, yang juga dilakukan Brimob Detacemen C Kabupaten Intan Jaya kembali melakukan tembakan peluru api ke arah dua orang pemuda atas nama Nope Sani dan Nolo Sondegau.
penembakan terjadi ketika kayu bakar tidak diterima oleh PT. Tigi Jaya Permai. Karena tidak diterima kayu bakal milik kedua korban tersebut, terjadi negosiasi bersama PT tersebut yang sedang beroperasi di Intan Jaya, membangun jalan raya, trans Papua.
Saat perdebatan itu berlangsung, Pihak PT menelpon Brimob, kemudian Brimob mengeluarkan tembakan ke arah Nope dan Nolo sebanyak tiga kali, namun tidak terjadi korban jiwa dalam insiden tersebut.
Tanggapan Polda Papua
Untuk menanggapi peristiwa penembakan, kutip dari Jubi, Edisi (27/08) Kabidhumas Polda Papua, Kombespol Patridge Renwarin membenarkan adanya kejadian ini.
Menurutnya, kejadian bermula sekitar pukul 11.15 WIT setelah terjadi pemalangan di pertigaan Pasar Sugapa yang dilakukan oleh 3 orang pemuda yang sedang mabuk. Ketiganya menghadang orang orang yang melalui jalan tersebut. “Seorang anggota Brimob turun dan memukul satu diantara tiga pemuda itu. Dua lainnya lari dan kejar oleh kedua anggota Brimob,” kata Patrige kepada wartawan, Sabtu malam melalui pesan singkat kepada Jubi.
Anggota Brimob ini selain mengejar, juga mengeluarkan tembakan. Mereka sempat ditegur oleh anggota Polsek Sugapa. Tak lama kemudian, ada seorang pemuda yang menyampaikan kepada anggota polisi di Polsek Sugapa, ada seorang yang tewas tertembak dan jenazahnya sedang dibawa oleh ibu-ibu Sugapa menuju kantor Polsek Sugapa.
Manfred Kudiai/KM
0 thoughts on “Brimob Tembak Mati Otinus di Intan Jaya, Ini Kronologinya”