BREAKING NEWS
Search

Tiap Tahun Petinggi Negara kunjungan di Papua, Kapan Selesaikan Pelanggaran HAM?

Kasus Paniai Berdarah Sejak 8 Desember 2014 (Foto; Abet Youw)
Paniai (KM) - Mantan Ketua Pemuda Kingmi klasis Kota Jayapura, Papua, Naftali Magai dengan keras mempertanyakan kunjungan para petinggi Negara ke Papua yang betubi-tubi.

Pasalnya, petinggi Negara yang hampir tiap tahun adakan kunjungan di Papua. Justru hanya membuat catatan buruk bagi Orang Asli Papua (OAP) yang tinggal dan hidup di Papua. Lalu, kapan Petinggi Negara menyelesaikan  pelanggaran HAM di Papua yang diduga banyak janji tuk tuntaskan.

“Orang Asli Papua sebagai ras Melanesia sama sekali tak membutukan Kunjungan petinggi Negara banyak-banyak di Papua. Tetapi, hanya dibutuhkannya hidup dalam ketenangan,”kata  Magai kepada kabarmapegaa.com, Sabtu, (12/08/16) dari Jayapura.

Menurutnya, kedatangan para petinggi Negara justru membuat catatan buruk bagi OAP dan membuat banyak pertanyaan-pertanyaan.

Selain itu, mengingat Janji Jokowi, kata dia, janji Presiden RI, Joko Widodo untuk menyelesaikan seluruh pelanggaran HAM di Papua, itu kapan baru diselesaikan.

“Seharusnya Janji itu diwujudkan kepada umat Papua. Agar OAP hidup tenang dan damai,”katanya. 

Menurutnya, jalan kehidupan rakyat bangsa Papua barat sejak tahun 1960-an hingga di tahun 2016, bagaikan kapala di tengah lautan yg diomban-ambingkan oleh ombak besar, tidak pernah ada namanya hidup tenang dalam rentetan  hidup di hadapan pemerintah RI.

“Ibarat itu, menurutnya negara Indonesia belum sepenuhnya mengatahui menjaga anak-anak di bangsa ini,”katanya.

Ia berpesan, penentuan maju mundur bangsa Papua ini ialah hanya OAP. Jadi, pemerintah pusat jangan mengatur dan menjadikan pimpinan OAP seperti anak kecil untuk terus diatur.


Pewarta    : Hendrikus Tobai

Editor        : Alexander Gobai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Tiap Tahun Petinggi Negara kunjungan di Papua, Kapan Selesaikan Pelanggaran HAM?