Stepanus Kayame (Foto: Dok. Prib/KM) |
Opini, (KM). Setiap suku bangsa memiliki bahasanya masing-masing. Yang telah di wariskan sejak zaman dahulu kala oleh tete-nenek moyangnya masing-masing, termasuk suku Mee. Namun, dengan perkembangan zaman nilai-nilai budaya termasuk bahasa sendiri itu mulai sirna. Suku Mee berasal dari ketiga kabupaten yakni, Kab. Paniai, Kab. Deiyai dan Kab. Dogiyai yang berdomisili dan bersamaan berbagai suku diantaranya suku Manado, Toraja, Maluku, Buton, Bugis dan Jawa.
Kerinduan selalu membarah dalam sepanjang hidup, hanya karena bahasa saya hilang di antara semua suku yang bersamaan hidupnya, zaman selalu merubah dengan era modern dan globalisasi. Mendidik seorang anak kecil harus dari 10 hukum Tuhan dan hukum adat, sebagaimana memelihara di tempat kampung kecil, berangkat dengan bahasa suku dan adat-istiadat supaya cultur selalu ada dalam batin.
Banyak orang tua mencari pekerjaan jauh dari pribumi untuk menghidupi sebuah arti dari keluarga, bisa saja? Tetapi, harus mendidik anaknya dengan berbahasa ibu. Pendidikan nafas hidup dari manusia, tanpa pendidikan hal apa yang kami akan dapat pastinya 0%, sebagaimana sebuah daerah harus ada pendidikan sejarah budaya. Pemerintah kepala daerah ketiga kabupaten Meepago dan dinas terkait P dan P harus membuka lembaga pendidikan berbasis budaya Mee atau sebuah pelajaran bahasa dan seni budaya Mee di SD, SMP dan SMU. Supaya anak pribumi bisa mempelajari kearifan cultur sejarah budayanya, atau lembaga pendidikan yayasan YPPGI, YPPK dan Negeri yang ada bila perlu menambahkan satu pelajaran yaitu bahasa dan seni budaya Mee.
Pendidikan budaya suku Mee awal pondasi hidup manusia Mee, demikian didikan budaya zaman 60-an kebawah terpopuler dan bijak dalam hidup di dunia pendidikan bahkan dalam dunia mempelajari silsila suku Mee.Jaman era sekarang sangatlah susah mendidik dan mempelajar budaya berbahasa, namun sebagai orang tua melihat anakmu yang sedang haus akan culturnya.
Pendidikan di mata freire merupakan pilot project dan agen untuk melakukan perubahan sosial guna membentuk masyarakat baru. Menjadi pendidikan sebagai pilot project, berarti kita berbicara tentang sistem politik kebudayaan (cultural politics) yang menyeluruh dan melampaui batas-batas teoritis dari doktrin politik tertentu.
Sebagai dasar untuk melakukan perubahan, pendidikan merupakan wadah dan ‘surat perjanjian khusus’ dengan masyarakat yang memegang dominasi untuk menentukan kehidupan sosial di masa yang akan datang.
Bagi freire, pendidikan memuat konsep sekolah di dalamnya, tetapi lebih luas dari sekedar konsep sekolah. Sekolah hanyalah salah satu bagian yang memang cukup penting di mana pendidikan mengambil tempat. Yakni tempat di mana laki-laki dan perempuan menciptakan, sekaligus menjadi hasil, hubungan-hubungan sosial dan pedagogis.
Pendidikan merupakan latihan untuk memahami makna kekuasaan, pemerintah harus melihat terobosan yang para aristoteles mengatakan diatas, ingat negeri ini kedepan siapa yang memimpin bukan kalianlah sendiri “pendidikan budaya harus ditanamkan sejak dini ”
(Penulis adalah Mahasiswa Papua yang Mengeyam Pendidikan di Semarang)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Kemana Hilang dan Pergi Bahasa Suku Mee?”