Fhoto Ilustrasi, Pulau Papua dan Alamnya. (Editor Fhoto : Petrus Yatipai/KM) |
“Hutan telah hidup jutaan tahun. Hutan akan mengajarkan lebih banyak pengetahuan dari pada Orang-orang cerdas yang anda temui. Maka, lestarikanlah Hutan-mu itu”.
Oleh : Melianus Yukei
Opini, (KM)
-Hutan adalah salah satu tempat dimana,menyimpan beragam potensi Alam.
Boleh juga dijadikan ruang pembelajaran ilmiah sebagai penunjang hidup manusia. Banyak rimbawan yang sudah pernah telusuri di
hutan, banyak pengalaman yang diserap disana. Menjaga
hutan sangat diperlukan, karena kehidupan manusia dan hutan (Alam) sangat erat
hubungannya. Ketika posisi hutan pada kehancuran parah,karena hasil ulah
manusia, maka , Alam akan marah, dan dia pun, siap mengeluarkan perasaan
amarahnya dengan Longsor, Banjir dan peristiwa Alam lainnya. Hutan seperti, satu Surga, Yang memberikan keunikan
tersendiri. Disana Juga menciterakan sejuta pelajaran khusus untuk setiap person sadar dan hargai atas potensi yang tersedia disana.
Banyak pendaki rimbah yang sudah cuplik dan memberikan inspirasi kehidupan bagi manusia agar dilestarikan terus
hutannya. Disana telah mengukir banyak cerita bagi mereka yang
memperdulikan hutan sebagai anugerah yang harus dipelihara. Bukan, dipermainkan
segala makluk yang menduduki disana.Keindahan yang terkandung itu memberi
motivasi serta penglihatan khusus kepada manusia agar saling
memelihara. Beberapa narasi dirimbah oleh penjelajah hutan atau para rimbawan dalam perjalanannya, mengkisahkan begitu banyak memberikan ide untuk
kehidupan orang-orang diluar mereka. Kita dapat membuktikan hebatnya hutan dengan
adanya wadah khusus untuk kita dapat melakukan berbagai karya catat ataupun sebagai tempat-tempat perekaman
pementasan film, dan aktivitas kesastraan lainnya, Sebagai sumber narasi dari
perjalanan hidup beberapa pensurvei untuk dikenang. Hutan sangatlah membutuhkan campur tangan kita manusia, untuk saling
peduli. Bukan saja, kita masuk dan menguras segala harta
Alam yang telah ditempatkan
disana.
Sekarang kita melihat kembali,
hutan di Papua. Potensi Hutan di Papua adalah berkelas Internasional. Berdasarkan perbandingan hutan antar Negara-negara
di Dunia melalui survei dilapangan terbukti Hutan
Tropis Papua adalah berada pada urutan ketiga terbesar di Dunia. Sementara, Hutan Bakaunya terluas di Dunia. Kemudian spesies unggas dan
tumbuh-tumbahan seidentik sedikit dengan Negara Australia.Tidak heran jika, spesies Burung yang ada di Papua, terdapat juga di
Australis. Karena berdasarkan cerita pada ribuan tahun yang silam, Pulau Papua dan
Benua Australia (sekarang) adalah sedaratan
dengan Papua. Dengan terdinya peristiwa cirnya Es dibelahan sana, barulah bermula
pemisahan.
Ada
Hutan ada makhluk hidup. Dimana,potensi rimbah di Papua, penulis melihat semakin menipis karena kurangnya
kepedulian kita maunusia. Karena dipandang hutan di Papua menjadikan lahan pembisnisan
bagi kaum
kapitalis (Negara Indonesia) bahkan oleh manca negara melalui Indonesia. Untuk menyelamatkan hutan, dan masa depan Papua adalah dengan
tidak mudah kita terpancing kepada kaum kapitalis yang masuk sewenang-wenang ditawaring
secara tidak berperikeadialan dan sepihak yang lebih prioritaskankan keegoismenya itu. Kaum kapitalis Nasional bahkan Internasional,
datang di Papua sebagai penyedot segala
potensi Alam, dan telah
nyata bahwa, mereka datang di Pulau Cenderawasih, hanya karena, “Mencintai Alam, bukan Manusia
Papuanya”.Penulis sangat berharap,Stop menjual Tanah-tanah Adat yang masih tersisa (hutan di Papua). Ingatlah bahwa, masih ada kehidupan digenerasi anak cucu kita dikemudian hari. Hari
ini, kita bahagia tetapi,apakah kebahagiaan itu kita bawah sampai
anak cucu kita, basok? hari ini, kita berfoya-foya, dengan
hasil penjualan hutan maupun hasil kekayaan Alam lainnya
didalam hutan, tetapi,
disini kita berpikir untuk hari esok. Jika, hari ini dalam benak Orang Papua,
berpikir untuk menjual beraneka ragam kekayaan yang
ada di hutan, maka, generasi
anak cucu kita besok, akan berfoya- foya dengan ampas yang
tersisa diatas tanah
moyannya. Orang Papua yang mempunyai pandangan yang salah, dan tidak mengerti
kehidupan di Papua, kemarin, hari ini,
dan besok,seperti apa, sudah jelas, dia
akan menjual semua potensi Alamnya dengan bermurah-murahan demi memenuhi
kebutuhan seharinya saja. Tindahkan-tindahkan seperti ini ,mutlak Orang Asli
Papua (OAP) tinggalkan saja. Sejak dini, Manusia Papua mulai sadar dan menjaga kekayaan yang Tuhan ciptakan di Papua
(Sorong-Merauke) dalam kondisi apa pun kita. Mengedepankan keselamatan
kehidupan anak cucu kita dimasa mendatang.
Janganlah kita mengeluh, kecewa, serta berkecil hati dengan nasib kehidupan
disaat ini saja. Tuhan kita ada, kemudian yakin kepadanya. Pentingkan hutan
yang masih tersisa untuk keturunan kita berikut gunakan.
Penyesalan akan datang, walau hari ini tidak
bijaksana mengelola kekayaan Alam (hutan) yang Tuhan kasih buat Orang Papua
menikmati. Jika, kita
tetap tidak melakukan yang seharusnya kita lakukan dimomen indah ini,
berdampak ekstra negative pada keturunan kita besok. Ini ada
satu pernyataan yang tak perlu Manusia Papua lakukan,“Memang ada orang yang suka
menyiksa dirinya, sehingga dia tetap mendahulukan yang seharusnya terakhir. Mengkhawatirkan yang seharusnya dikerjakan, dan
menikmati kemalasan yang menurunkan rasa hormatnya kepada diri sendiri”. Perilaku-perilaku manusia
yang disebutkan penulis diatas pada pernyataan tersebut,memberikan motivasi
kepada kita Orang Papua untuk melakukan pemulihan kembali atas tradisi lazim
kita selama ini, untuk dibaharui. Manusia hidup membutuhkan
generasinya, hutan pun sama membutuhkan generasinya juga. Jaga dan hargai,
semua ciptaan Tuhan.
Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Papua.
0 thoughts on “Lestarikan Potensi Rimba di Papua! Alam Pun Ingin Hidup”