Ibu Siswandi Memegang Insektisida Biologi dan PGPR di Anjungan Expo Koperasi dan Entrepreneurship di Eme Neme Yaware (30/11/2016)/ Doc MG. |
Timika (KM) --- Di tengah
beredarnya pupuk dan pestisida non organik, warga telah menyadari dampak daripada pengedaran penyuburan tanah dan pengendalian hama pertanian. Para warga
pecinta pertanian organik telah
memanfaatkan daun - daunan maupun
mikroba yang bisa bermanfaat bagi kesehatan tanaman.
Ibu Siswandi,
pecinta pertanian organik mengatakan
pupuk organik dan pestisida organik, yang kami olah terdiri atas bahan organik yang berasal dari
akar tanaman dan kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat dan cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk
memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, serta pengendalian hama
tanaman.
Hal ini, disampaikan saat pameran tahunan expo koperasi dan entreprenurship di samping
Gedung serba guna Eme Neme Yaware, di
Kabupaten Mimika.
Lebih lanjut dia
menjelaskan, ada dua jenis yang kami
kembangkan yakni pengendalian tanaman
berupa melalui Beauveria Bassiana (insektisida biologi) dan kesuburan tanaman berupa Plant Growth
Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Dia menjelaskan,
PGPR berguna untuk mencega penyakit akar, menyuburkan akar, menambah
mikroorganisme menguntungkan di dalam
tanah, meningkatkan ketersediaan nutrisi serta memacu pertumbuhan tanaman.
Untuk Beauveria Bassiana berfungsi untuk musu alami dari berbagai jenis hama
serangga pengganggu tanaman. Efektif
mengendalikan wereng, walang sangit, ulat penggerek batang dan daun, jelas dia.
Aplikasi kedua
bahan ini dimanfaatkan berupa beberapa teknik pertanian
yakni melalui hodroponik, tanaman di
dalam pot, bahkan pembudidayaan di lahan terbuka.
Hasil telah di uji dan Dinas
memberikan ijin untuk pameran expo kali ini, ungkapnya.
Kami disini lebih memfokuskan pertanian organik, kata dia.
Pewarta : Marinus Gobai
0 thoughts on “Warga Timika, Kembangkan Insektisida Biologi dan Pupuk Organik PGPR”