oleh : Auselin Gobai
opini,(KM)-- “Sahabat itu selalu berada disampinmu yang
selalu mendengar dan mengabulkan serta melengkapi semua kekurangan demi
perwujudan kehidupan baru.” (KM)
Awal
bertemu hingga sekarang kami bersatu berjuang sampai kapanpun. Waktu dan derita
tidak menjadi masalah hanya masalah adalah berpikir lebih luas lagi untuk bagaimana lebih mempersolid dalam hubungan kekeluargaan
pada umumnya dan khususnya ikatan sahabat demi perjuangan dan perlengkapan
diantara kita berdua.
Sahabat
bukan datang dari kata kata saja tetapi terbentuk sahabat pada saat bertukar
pikiran, tidur bagun hingga pergi bersama dan selalu melengkapi kekurangan saat
diri jatuh dan derita.
Sahabat
membuat salah kata atau salah melakukan merasa diri yang salah dan malu. Dapat mengakibatkan
karena pikiran jatu pada sahabat dan merasa sahabat adalah orang yang mampu
mengenal dan persisi tahu akan semua hal sehingga seakan sahabat seperti orang
tua.
Kami
sebut sahabat karena hidup dan derita bersama dan makna dan pengalaman hidup
ini membuat kami dua sahabat hingga akhir hanyat pikiran kami:
1.
Diantara kita sakit, selalu saling
memperhatikan dan membawa dan dibawa kerumah sakit.
2.
Selalu tanya menyanya akan kabar,
posisi dan apa yang di rasakan saat itu.
3.
Mengalami bersama suka dan duka saat
pada posisi sederhana dan biasa.
4.
Bila ada masalah selalu mencari solusi
bersama untuk menyelesaikan.
5.
Merasakan hidup tanpa orang tua mampu
akan terikatnya karena adanya nilai sahabat.
Oleh
karena itu, masih banyak pengalaman dan
cerita sahabat mengenai kami berdua tetapi maafkan hanya semakna sahabat ini
yang bisa dapat membagikan. Dan kami harapan dan berpikir bahwa Anda juga
demikian punya sahabat hidup dan punya sahabat.
Tetap
hidup dengan sahabat, jangan membenci, jangan marah jangan menjauh, tetapi
dekatkan dan satukan jiwa untuk maju ke dunia terang, karena ada sahabat ada
dunia terang. (KM)
Editor : Umagiyinagobai
0 thoughts on “Dia Sahabatku”