Foto, Ilustrasi Google/KM |
Oleh: Yulianus U. Nawipa
Opini, kabarmapegaa.com-- Pelanggran HAM selalu terjadi dimana-mana maka kita sebagai anak bangsa Papua, berwaspadah terhadap persahabatan karena datangnya Indonesia di tanah Papua merupakan suatu persoalan yang berujung pada pemusnaan bangsa Melanesia. Kekejaman penindasan terhadap bangsa Papua tak kunjung hentinya maka kepada rakyat Papua, kita harusa hindari dari kekerasaan dan pelanggran HAM yang selalu terjadi di tanah Papua.
Ada beberapa aktivis Papua mengatakan bahwa, “rakyat Papua awas bersahabat dengan Negara Indonesia karena setiap saat, mereka di bunuh, di siksa terhadap rakyat Papua di tanah Papua.”
Buktinya bahwa, TNI, Polisi Indonesia di bunuh rakyat Papua antara lain; Ketua Dewan Presedium Papua Tuan Theys, Mako Tabuni, 4 orang pelajar di Paniai di tembak pada tanggal, 08 Desember 2014 lalu dan berbagai pelanggaran HAM yang terjadi di mata dunia.
Mereka menguasai kekayaan Alam dan menghabiskan manusia di tanah Papua maka diharapkan rakyat Papua berhati-hati bersabahat dengan Negara Indonesia di tanah Papua.
Hal ini, salah satu aktivis bangsa Papua mengatakan bahwa, “setelah bangsa Papua merdeka tentu mereka akan penyesalan lagi 100 kali lipat bagi yang bersahabat dengan orang Indonesia.”
Sehingga, aktivis Papua mengajak rakyat Papua awas berteman sejati dengan kelompok Indonesia.
Untuk itu pandangan, yang di tulis dalam alkitab pada Mazmur 15:3, menjelaskan tentang mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
Apa yang dimaksudkan orang baik di bumi maupun di surga adalah orang yang tidak melakukan kejahatan sesama manusia seperti tidak disiksa orang,tidak dihabiskan nyawa manusia, tidak dirampas peluang orang lain dan lain sebagainya itu kategorikan orang baik kehadapan Allah.
Lalu,orang yang melakukan kejahatan sesama manusia sepertinya di bunuh orang, di siksa orang, di rampas peluang orang lain, itu di sebut orang yang lebih jahat di bumi ini maupun di surga.
Mereka masih melakukan kejahatan terhadap rakyat Papua dapat diterima bersih dihabis nyawa Orang Asli Papua (OAP), mulai dari tahun 1961 hingga tahun 2017.
Keuntungan mereka adalah mereka di bunuh Orang Asli Papua (OAP), tentu orang tersebut naik pangkat lebih besar itu karena kelakuan Negara Indonesia. (Frans P/KM)
0 thoughts on “Datangnya Rakyat Indonesia di Tanah Papua Membawa Dampak Buruk Bagi Rakyat Papua”