Bentuk dukungan Masyarakat Kaimana atas Pitisi dukungan Papua Barat untuk West Papua di daftarkan ke Komite Dekolonisasi PBB. (Foto:Dok. KNPB Kaimana/KM) |
Kaimana,
(KM)--- Pihak Kepolisian Kaimana Kaget ketika rakyat Papua mediasi oleh Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah tersebut, Setelah
kabar dukungan Petisi referendum dikabarkan melalui beberapa majalah online pada
tanggal (01/01/2017) kemarin, Kepolisian Resor Kaimana terkejut dan mulai menyusun
strategi penculikan terhadap aktor-aktor Papua Merdeka di Kaimana.
Hal ini dikatakan masyarakat setempat berinisial ibu (AK)
enggang tak sebutkan namanya demi keamanan, pada media
ini kabarmapegaa.com, kamis (02/02/2017). Dia mengaku
didatangi Polisi dengan sebuah Informasi bahwa akan dilakukan penculikan
terhadap aktor-aktor Papua Merdeka di Kaimana.
“Dia menyatakan Baru saja
saya di datangi Polisi. Dan Polisi itu mengatakan bahwa tolong sampaikan kepada
Ketua KNPB dan yang lain agar hati-hati. Mereka mau di culik,” ujar ibu AK dengan wajah ketakutan meneruskan kata-kata
yang disampaikan Intelijen itu.
Dalam percakapan itu, ibu AK
berusaha mencari tahu alasan mengapa aktifis Papua Merdeka mau di culik, dan
pada kesempatan itu Intelijen ini langsung menunjukan Informasi dukungan petisi
referendum yang dilakukan oleh KNPB Kaimana bersama masyarakat Kaimana di
Wilayah Kuri Arguni Atas.
“kata dia, Saya
bertanya, mengapa mereka mau di culik, lalu intelijen itu menyodorkan HP yang
terlihat foto dukungan Petisi Referendum dari Kaimana,” jelasnya
kepada Media ini.
Mendengar informasi itu,
Yejta Jitmau selaku penanggungjawab Politik bangsa Papua di Kaimana menegaskan
bahwa Demokrasi di Kaimana memang benar-benar dibungkam oleh Kepolisian. “Demokrasi
di Kaimana benar-benar dibungkam. Teror ini menunjukan bahwa Polisi Indonesia
tidak ingin melihat gerakan Papua Merdeka di Kota ini,” tegas Yefta.
Yefta juga menekankan bahwa, Dunia Internasional harus mengenal dan memahami kondisi real di Papua Barat. Menurutnya PBB harus bertindak cepat sebelum ada lebih
banyak aktifis yang jadi korban militer Indonesia.
“Penjajah tidak mungkin
memberikan kebebasan kepada orang Papua untuk menyuarakan referendum. Sehingga
dunia harus mengetahui kondisi perjuangan orang Papua hari ini. Dunia tidak
mesti mengabaikan tuntutan rakyat Papua sampai ada lagi aktifis Papua Merdeka
yang mati” tandasnya dengan penuh penekanan.
Sementara itu Ketua KNPB
Kaimana sendiri menanggapi informasi teror yang di keluarkan oleh Intelijen
Polres Kaimana dengan mangatakan, Teror, Intimidasi, Pembungkaman Demokrasi dan
lain-lain adalah pekerjaan Penjajah sehingga rakyat tidak perlu menjadi takut.
“Teror yang dilakukan oleh
Intelijen Polres Kaimana itu adalah bagian dari pekerjaan mereka selaku
penjajah, jadi tidak perlu kaget dan menjadi takut, itu memang pekerjaan
penjajah untuk mematikan perjuangan
Papua Merdeka” Ujarnya saat diminta keterangan.
Dia mengharapkan dukungan
Petisi Referendum akan terus dilakukan oleh rakyat West Papua dengan cara-cara
yang bermartabat sampai West Papua agar
didaftarkan ke Dekolonisasi PBB.
“Saya berharap, rakyat akan
terus lakukan dukungan terhadap petisi referendum secara bermartabat agar dunia
menjadi lebih yakin dan membawa West Papua ke Komite Dekolonisasi,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretariat
KNPB Kaimana yang dua kali dibongkar oleh Kepolisian Resor Kaimana belum
didirikan kembali karena teror dan initimidasi yang banyak dilancarkan oleh TNI/Polri.
0 thoughts on “Kepolisian Kaimana Target Operasi Teror terhadap Pengurus KNPB”