Damianus Muyapa, Dok.KM |
OPINI, KABARMAPEGAA.COM--.Manusia mempunyai akal dan pikiran. Semua makluk yang termulia adalah manusia. Kalau manusia dapat di lakukan sesuatu secara positif dan tidak melakukan sesuatu untuk merugikan bagi orang lain karena makluk yang lain hanya naluri (pembawaan saja). Maka itu, manusia bisa mengetahui dan berpikir siapa diri saya yang sebenarnya mulai dari budaya atau kebiasaan lokal yang ada.
Berpikir lokal adalah semua yang ada itu dapat di pahami dan di mengerti sesuai dengan keberadaan yang sebenarnya. Berpikir lokal bukan berarti berpikir yang tidak mau berkembang dalam kehidupan, namun berpikir yang mau berkembang dan berubah dalam segala sisi sesuai dengan perkembangan global. Maka itu, Orang Asli Papua (OAP) dapat di pahami dan di mengerti semua yang seharusnya berubah menjadi baik, lebih baik dan juga paling baik dalam hidup dengan cara yang tepat sesuai dengan perkembangan global.
Berpikir lokal bertindak global yang paling bagus adalah Orang Asli Papua (OAP) dapat di lihat dari semua yang ada dan yang di hadapi oleh orang lokal, di antaranya adalah kebodohan, ketertinggalan, dan kemiskinan dalam hidup yang dapat di buat oleh orang luar. Untuk membrantas Kobodohan, Ketertinggalan, dan Kemiskinan berarti Orang Asli Papua (OAP) dapat merakit sistem susuai dengan perkembangan global agar orang lokal bisa dan mampu mengangkat harga diri yang di ijak-ijak oleh orang lain yang mencari kepentingan. Bukan Orang Asli Papua di tinggalkan masalah yang ada kemudian mencari kepentingan pribadi dengan cara mendekati dengan kelompok yang dapat merugikan orang banyak, cara ini tidak berpikir lokal bertindak global.
Dengan demikian, berpikir lokal bertindak global sangat penting bagi Orang Asli Papua (OAP) sehingga bisa mempelajari sistem yang ada dan merakit sistem yang terbaru sesuai dengan keberadaan sebenarnya yang di alami oleh orang Asli Papua. Kalau tidak berpikir lokal bertindak global dari sekarang, maka Orang Asli Papua mengalami kesulitan dalam segala hal, dan Orang lain akan menjadi peluang untuk kedepan.
Berpikir lokal adalah semua yang ada itu dapat di pahami dan di mengerti sesuai dengan keberadaan yang sebenarnya. Berpikir lokal bukan berarti berpikir yang tidak mau berkembang dalam kehidupan, namun berpikir yang mau berkembang dan berubah dalam segala sisi sesuai dengan perkembangan global. Maka itu, Orang Asli Papua (OAP) dapat di pahami dan di mengerti semua yang seharusnya berubah menjadi baik, lebih baik dan juga paling baik dalam hidup dengan cara yang tepat sesuai dengan perkembangan global.
Berpikir lokal bertindak global yang paling bagus adalah Orang Asli Papua (OAP) dapat di lihat dari semua yang ada dan yang di hadapi oleh orang lokal, di antaranya adalah kebodohan, ketertinggalan, dan kemiskinan dalam hidup yang dapat di buat oleh orang luar. Untuk membrantas Kobodohan, Ketertinggalan, dan Kemiskinan berarti Orang Asli Papua (OAP) dapat merakit sistem susuai dengan perkembangan global agar orang lokal bisa dan mampu mengangkat harga diri yang di ijak-ijak oleh orang lain yang mencari kepentingan. Bukan Orang Asli Papua di tinggalkan masalah yang ada kemudian mencari kepentingan pribadi dengan cara mendekati dengan kelompok yang dapat merugikan orang banyak, cara ini tidak berpikir lokal bertindak global.
Dengan demikian, berpikir lokal bertindak global sangat penting bagi Orang Asli Papua (OAP) sehingga bisa mempelajari sistem yang ada dan merakit sistem yang terbaru sesuai dengan keberadaan sebenarnya yang di alami oleh orang Asli Papua. Kalau tidak berpikir lokal bertindak global dari sekarang, maka Orang Asli Papua mengalami kesulitan dalam segala hal, dan Orang lain akan menjadi peluang untuk kedepan.
*) Penulis adalah Praktisi Pendidikan, Tinggal di Timika
0 thoughts on “Berpikir Lokal Bertindak Global Bagi OAP”