Ilustrasi http://www.si-pedia.com/KM. |
Oleh Darian
Muyapa
Opini, Kabarmapegaa.com--Orang bersekolah
biasanya pintar dan mampu di bandingkan dengan orang yang tak sekolah. Perbedaan
ini bisa lihat ketika perbedaan pendapat. Yang bersekolah berpendapat mendalam
dan melangkah di badan orang yang tak bersekolah berpendapat sedikit dan ke kebelakang. Mahasiswa adalah seorang
berintelektual yang mampu dalam segala hal di banding dengan orang yang tak
bersekolah.
Orang bersekolah
tidak selalu pintar, orang tidak sekolah tidak selalu bodoh. Semua itu
tergantung dirinya. Usaha dan kerja keras menentutkan masa depan masing-masing.
Jangan bilang bodoh, jangan bilang pintar kedua ini adalah bagian kehidupan
manusia yang harus memenuhi semua citaan di bumi yang bersifat universal.
Maha berarti
besar, mampu, bisa. Tetapi kadang selalu titipkan nama sebagai mahasiswa namun
pola dan tindakan seperti orang tak bersekolah. Semua itu karena malas. Akibat
malas hasilnya tak mendapat apa apa.
Sebagai pelajar
dan mahasiswa dituntut untuk selalu berusaha dan kerja keras dalam pembelajaran dan perkumpulan perkumpulan yang ada di kampus ataupun paguyuban
organisasi daerah masing masing.
Pihak yang
paling oke dalam barbagai dinamika adalah mahasiswa. Sebab mahasiswa adalah
salah satu pilar kokoh yang harus bertanggung jawabkan, apa tantangan yang
menantang. keseriusan apa yang harus di lakukan demi tantangan yang dihadapi
oleh masyarakat di tengah dunia yang kian buruk ini. Sebab mahasiswa adalah
agen perubahan untuk dapat berfikirk dan melakukan apa yang harus di rubah,yang
mana yang harus didahulukan dari sekian banyak perubahan yang di tuntut untuk
perubahan.
Kerapkali
dibilang mahasiswa sebagai agen perubahan yang selalu angkat-angkat oleh banyak
kalangan. Dan itu tak asing di dengar oleh seluruh kalangan mahasiswa bahkan
unsur-unsur lainnya. Dan tentu bahwa dalam hal ini memang mahasiswa sebagai
agen perubahan yang harus di libatkan dalam berbagai tingkat kesulitan baik
tingkat pemerintahan maupun tingkat non pemerintahan sertah pendidikan politik
lainnya. Kenapa kita katakan kiprah mahasiswa sangat membutukan dalam dinamika
pendidikan politik, sebab mahasiswa adalah unsur independensi yang harus
berkorban tenaga, waktu, daya, data, dan
dana demi untuk pendidikan-pendidikan yang harus di bina dan mendidik secara
merata.
Masyarakat
sangat membutukan kiprah mahasiswa untuk mendidik persoalan pendidikan politik
sebagai tolak ukur yang harus di ukur secara matan dan tidak memberatkan
pikiran kepada pihak-pihak lain. Mahasiswa hadir di tengah kalangan masyarakat
sebagai pihak yang harus bertanggungjawab dan independensi bukan di
pila-pilakan apa lagi tidak adil dalam penerapannya sesuatu yang di percayakan
oleh masyarakat . jadi di sanalah akan terbukti benar-benar mahasiswa sebagai
agen perubaha.
Kenapa saya
katakan bukan mahasiswa jika tidak memberikan nilai terbaik kepada masyarakat
atas tindakan yang hanya motivasi dan dorongan yang tak kunjung baik. Ingat
jika kita mahasiswa berfikir yang baik jangan dengan egois dan nepotisme.
Tindakan dan peraktek-peraktek primoldial dan nepotisme yang kerap di lakukan
oleh kalangan masiswa yang hanya berperinsip tak kunjung untung setiap elemen.
Harus melibatkan semua elemen tanpa ada istilah dilemah atau pilih-memilih
antarara sesama elemen itu yagn penting dan itulah yang di sebut mahasiswa
sebagai agen perubahan yang sesungguhnya.
Pesan dari
penulis, berdiri tengah-tengah lalu bertindak tengah-tengah yang di prinsipkkan
oleh seluruh mahasiwa. Jangan berpandang buluh (KM.)
0 thoughts on “Mahasiswa Belum Berpikir Secara Maha”