Foto; Dok Prib, Alin P/KM |
Oleh: Alince Pigai
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM – Seorang cewek bernama Nona, sejak dia berumur 17 tahun, dia memulai kehidupan cinta yang di sebut pacaran.
Saat itu ada pertandingan basket, usai pertandingan basket dia di hampiri seorang laki-laki yang bernama Anes yang berumur 18 tahun, mereka berkenalan dan menjadi teman biasa. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan akhirnya Anes menyatakan cintanya kepada Alin, dan Nona menerima cinta dari Anes.
Hari, bulan dan tahun mereka lalui bersama walaupun banyak hal yg akan merusak hubungan mereka, tetapi tetap berkomitmen untuk andalkan Tuhan dan hadapi masalah itu bersama. 1 tahun kemudian mereka dipisahkan oleh pendidikan, jarak dan waktu.
Walaupun terpisah, Nona dan Anes tidak pernah putus komunikasi dan yang pasti semua itu berdasarkan cinta.
Suatu hari, Anes mendapat informasi tentang Alin, bahwa Nona sedang berkomunikasi dan sedang jalan dengan laki-laki lain. Tidak menunggu jam, menit dan detik, Anes menelfon Nona.
"Jreeeng, jreeeng, HP Nona Berdering.
"Halo sayang, selamat pagi," saut Nona dengan hati gembira.
"Stop panggil sayang, dan sekarang jelaskan semua yang kamu ada lakukan di situ” kata Anes dengan nada marah.
"Maksudnya?” jawab Nona dengan muka penuh kebingungan.
"Kamu di situ ada berkomunikasi dengan laki-laki siapa?" kayanya.
"Kamu bicara kaya kamu tahu saja, apa yang saya lakukan disini,” ucap Nona.
"Saya dengar dari orang-orang, kamu di situ ada jalan dengan laki-laki lain to" ujar Anes.
"Oh wajar! Kalau kamu bicara kaya begitu, sambil marah-marah, karena yang kamu bicara itu, kamu dengar dari orang lain, kamu jangan terpancing dengan mereka, mereka itu hanya mau buat kita dua punya hubungan ini putus. Kamu jangan lupa kita dua punya janji, “saling percaya satu dengan yang lain, kamu punya cinta itu hanya untuk saya, dan saya punya cinta hanya untuk kamu, kamu lupa kah apa? kata Nona dengan penuh pengharapan.
"Saya tra lupa sayang, saya minta maaf, saya sudah salah besar sekali, sudah marah-marah ko, hanya karena dengar perkataan orang lain ,” kata Anes, sambil toki testa.
"Trapapa sayang, saya maklumi saja, karena memang ko dengar dari orang lain jadi,” jawabnya Nona
"Terima kasih sayang, saya tra akan ulangi kesalahan ini lagi,” kata Anes sambil menutup telpon.
Cerita cinta mereka berlanjut bahagia, tetapi selalu saja ada yang ingin merusak hubungan mereka. Saat masalah menghampiri mereka lagi, saat itu Anes menelpon Nona, dan mengakhiri hubungan mereka, karena Anes sudah tidak mau menjalani hubungan yang selalu ada isu-isu tidak menyenangkan di telinganya.
"Rriiiing riiiing riiiing rring, Hp Nona Berdering.
"Hallo Anes, sudah tengah malam baru kamu telefon, ada apa? kata Nona.
"Hallo juga Nona, Nona saya mau minta putus," kata Anes.
"Apa? Kamu bilang apa? Kamu punya maksud apa? ujar Nona.
"Sebenarnya, saya sudah tra sanggup jalani hubungan ini, terlalu banyak isu-isu yang masuk di saya punya telinga tentanng kamu, saya sudah tra mau sekali," kata Anes.
"Kenapa kamu bisa seperti itu? Kenapa kamu cepat angkat tangan? Kenapa? kata Nona sambil meneteskan air mata.
" Maaf Nona, kayanya memang saya harus akhiri," kata Anes.
"Ko tra bisa ambil keputusan seperti itu, sudah banyak masalah kita dua hadapi, tapi kenapa kamu bisa menyerah secepat itu? Kamu itu laki-laki kamu harus kuat, hubungan kita dua yang jalani, bukan mereka, mereka hanya datang hancurkan kita dua punya hubungan. Kamu harus tahu, kalau saya tidak pernah menyerah dan tidak pernah menyesal sudah pilih kamu untuk hadir di saya punya kehidupan, tapi sekarang kamu sudah bicara kaya begitu, saya tra bisa apa-apa. Saya akan terima semua itu," kata Nona sambil mengeluarkan air mata yang tak henti-hentinya.
"Iya Nona, itu sudah saya punya keputusan, maafkan saya Nona. Karena mungkin kehadiran saya membuat masalah selalu datang pada kita dua, dan maaf juga, karena saya tra bisa bertahan dengan kita dua punya hubungan, saya juga minta maaf karena saya yang memulai saya juga yang akhiri, mulai malam ini tong dua putus," kata Anes.
“Ok baik Anes, kalau itu sudah jadi kamu punya keputusan. Terima kasih sudah hadirkan bahagia dalam saya punya hidup, terima kasih juga karena kamu, saya belajar kedewasaan dan terima kasih untuk semua,” kata Nona sambi mengusap air mata dan mematikan panggilan telfon.
Dan cinta mereka pun berakhir, karena Anes tidak sanggup jalani hubungan mereka. Setelah beberapa bulan kemudian ternyata dalam hati Anes, masih menyimpan segudang cinta dan rinduh untuk Nona, tapi tidak bisa dia ungkapkan karena mereka sudah tidak lagi mempunyai hubungan berpacaran .
Ternyata Nona pun demikian, Nona juga mempunyai rasa yang sama dengan Anes, tapi tak bisa dia sampaikan kepada Anes yang sudah menjadi mantan pacarnya .
Seiring berjalannya waktu, rasa yang sama mereka rasakan tidak bisa mereka diamkan.
Liburan semester pun tiba, dan mereka janjian untuk bertemu dan membicarakan hal yang selama ini mereka pendam bersama. Mereka bertemu di sebuah taman dan membicarakannya.
Akhirnya mereka bertemu, dan memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka yang pernah putus selama beberapa bulan. Memilih untuk melanjutkan hubungan, sama saja memilih untuk tetap bertahan.
Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, teruslah melangkah, karena di setiap masalah-masalah hidupmu entah tentang CINTA dan PENDIDIKAN, jangan anda menyerah hanya karena masalah yang menurutmu tidak bisa kamu selesaikan dan ingin berhenti.
Semua adalah proses dari Tuhan dan Tuhan sudah mengatur sesuai tindakan nyata dalam kehidupan yang kita jalani. (Frans P/KM)
* Penulis adalah Mahaiswi Papua - Putri Mee Papua
Surabaya, 20 Maret 2017
0 thoughts on “Memilih Untuk Bertahan”