Pertemuan Pemerintah Daerah dan tim kerja pemberdayaan Tujuh Suku Papua serta Tim Restrukturisasi dan Revitalisasi PT. Freeport Indonesia. Dok. KM |
Oleh : Manase Degey
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM-- Menindaklanjuti Interoffice Memorandum PT. Freeport Indonesia tertanggal 23 April 2017 kepada seluruh Karyawan PTFI tentang Prospek Oprasi Produksi dan Tenaga Kerja. Hal ini memberikan kemajuan positif bagi Pekerja Papua dalam Perusahaan PT. Freeport Indonesia yang telah sedang mempersiapkan kwalitas Sumber Daya Manusia untuk peningkatan kegiatan penambangan dan penggilingan secara bertahap dengan mengedepankan azas keselamatan.
Dengan demikian melalui Program Pemberdayaan karyawan Papua yang bekerja bersama sebagai bagian dalam Management PT. Freeport Indonesia, bukan hanya pekerja Papuan saja tetapi juga kami percaya tenaga kerja yang berbakat dan terampil yang dapat dapat memenuhi target produksi yang mampu mengerjakan dalam wilayah-wilayah kerja yang telah ditetapkan sebagai lahan dan komoditi bersama Program Pemberdayaan karyawan Papua yang diakomodir kedalam Coorporate Empowerment Management sebagai bagian dari perusahaan.
Untuk itu target yang akan dicapai melalui Program tersebuat adalah bagaimana menata Management supayamencapai tager untuk meningkatkan produksi menjadi 145.000 ton per hari di Tambang Terbuka Grasberg, Tambang Bawah Tanah Deep Ore Zone yang akan meningkatkan produksi menjadi 40.000 ton per hari, dan mengembalikannya ke 60.000 ton per hari dengan target pada Oktober 2017, terus Tambang Bawah Tanah Deep Mill Level Zone melanjutkan kegiatan-kegiatan pembangunan sebagaimana direncanakan, kemudian Tambang Bawah Tanah Big Gossan melanjutkan perawatan dan pemeliharaan, dan mensupport Divisi Concentrating untuk mencapat target produksi lebih dari 200.000 ton per hari, tergantung pada persediaan bijih, keterbatasan penyimpanan konsentrat, dan ketersediaan kapal ekspor bahkan Program Pemberdayaan karyawan Papua melaksanakan Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave melanjutkan evaluasi rencana pembangunan berdasarkan perkembangan proses negosiasi untuk menghasilkan kesepakatan jangka panjang; mengatur pengeluaran secara cermat bersama management PT. Freeport Indonesia.
Dengan adanya PT. Freeport Indonesia memiliki tenaga kerja aktif dengan jumlah yang sesuai untuk memenuhi target dan rencana operasi yang baru tersebut, maka bersama Papuan Empowerment Program sebagai bagian dari Management PT. Freeport Indonesia siap untuk melaksanakan sesuai kebutuhan Perusahaan.
Untuk itu kami Karyawan yang sedang mengikuti Program Pemberdayaan Karyawan Papua mendukung penuh segala upaya dengan melihat kebutuhan untuk memulai program furlough, maka melalui uapaya Papuan Empowerment Program tidak mendukung tambahan program furlough karena management PT. Freeport Indonesia memfokuskan untuk mendorong karyawan tetap memberikan kontribusi, namun bersama Papuan Empowerment Program ini kami sampaikan sesuai upaya kepersaman Pekerja, maka perusahaan tidak memiliki rencana untuk memanggil kembali para karyawan yang sedang menjalani program furlough.
Program Pemberdayaan karyawan Papua tetap mendorong agar kebutuhan-kebutuhan terkait seperti susunan kepegawaian dalam organisasi menjadi prioritas Program Pemberdayaan karyawan Papua agar para karyawan yang telah menjalani furlough dan mereka yang berpartisipasi dalam Program dapat dipertimbangkan berdasarkan anjuran Management PT. Freeport Indonesia untuk mengisi posisi-posisi yang lowong sepanjang Program Pemberdayaan karyawan Papua tersedia, termasuk untuk para kontraktor.
Oleh karena itu Program Pemberdayaan karyawan Papua tetap mengacu dan melaksanakan ketentuan dalam PKB dan PHI secara konsisten mendorong untuk saling menghargai kerjasama dari semua pihak dalam menghadapi tantangan-tantangan ini.
Kami juga meminta semua karyawan tetap hadir di tempat kerja sesuai dengan jadwal dan melakukan pekerjaan dengan efisien dan aman untuk menjemput Program Pemberdayaan karyawan Papua agar memiliki PT. Freeport Indonesia demi mewjudkan dukungan para karyawan pada masa ini diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang bersama Program Pemberdayaan karyawan Papua yang akan dikerjakan melalui Papuan Empowerment Management PT. Freeport Indonesia.
Dengan demikian untuk mengurangi angka dan volume issue yang beredar dalam perusahaan, maka melalui Program Pemberdayaan karyawan Papua menyarankan agar semua komponen dalam perusahaan sebagai mitra segera memahami dan membedakan masalah yang berhubungan dangan industrial dan masalah non industrial.
Kami pengurus Program Pemberdayaan Karyawan Papua meminta kepada pimpinan agar segera klarifikasi dan identifikasi persoalan proses Hukum antara Ketua PUK-SPKEP-PT. Freeport Indonesia dan Mantan Ketua PC – SPSI Kabupaten Mimika untuk tidak menjaring kasus industrial, maka melalui Program Pemberdayaan Karyawan Papua Kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar segera menghentikan dan mencabut Perkara Kelanjutan Proses Hukum karena kasus ini bukan kasus industril.
Demikian hal ini kami sampaikan agar kita menjaga perusahaan bersama menjalankan dan mendorng Program Pemberdayaan Karyawan Papua untuk mewujudkan harapan bersama agar perusahaan tetap beroperasi dan investasi di wilayah Papua.\
Kami sebagai Pengurus Program Pemberdayaan Karyawan Papua menyampaikan teriama kasih banyak kepada pihak Management PT. Freeport Indonesia, Tongoi Papua PUK - SPKEP SPSI PT. Freeport Indonesia dan kepada seluruh Tokoh dan Masyarakat bahkan kepada seluruh Karyawan Tujuh Suku Papua yang telah mendukung untuk merealisasikan Program Pemberdayaan Karyawan Papua melalui usaha dan kerja keras Pemberdayaan yang telah diterima oleh Management, sehingga kami telah diberikan kepercayaan untuk membahu Management PT. Freeport Indonesia. (Admin/KM)
*) Penulis Adalah Sekretaris Jenderal Pemberdayaan Tujuh Suku Papua dan Sekretaris Executive Tim Restrukturisasi dan Revitalisasi PT. Freeport Indonesia.
0 thoughts on “Program Pemberdayaan Bagi Karyawan Papua”