PUISI (KM)
Kekayaanku dinegeri
kini telah menjadi wisata dimata dunia
Rakyat masih buta
jadi manager pemimpinan terhadap kekayaan-Nya
Pengunjung setiap
waktu tak adil hingga dengan sayapnya menerbang diudara sambil mengisap
madunya. tak ada yang menyentu bumiku Cenderawasih.
Walau ada
pengunjung setia dinegeri ini tetapi dengan hati yang tulus berpura-pura
mengelolah kekayaanku. Namun setiap saat aku hanya menikmati sekulit pinang
dipingkirang wisata ini.
Tersenyuh hati ini
wahai alamku, pesona mengikat hatiku tak ada lagi manusia yang bertakwa adil
terhadap Mu dan Ku.
Akupun tak layak
menentang budi buruk mereka ku biarkan semua ini pada sang penciptala yang
punya kuasa akan membalas budi baik buruk mereka.
kupesan wahai
pengunjungku. angan hanya ku tau dikisahkan tindakan-tindakan harga diri bangsa
melanesia yang menjamin mu.
Bilah engkau bukan
pengobat jiwa di bangsa yang bersedu-sedu ini.
Jadilah pribadimu
yang layak di hadapan sang maha kuasa
Saya bukan hadir mu
inilah ungkapan naidiku yang setipis berbanding sehelai kiritingku.
Aku cinta alamku
Karya : Yudas Wogaibi Pakage
Mahasiswa Papua kuliah di Universitas Sains
dan Teknologi Jayapura
0 thoughts on “Alam Papua Lukanya yang Terbisu ”