Foto: DOk. Prib, Yuaiya G/KM |
Oleh: Yuaiya Goo
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM – Masyarakat zaman dulu lebih bersikap konservatif sehingga menjaga nilai-nilai budaya orang Mee dan religi dalam melakukan suatu tindakan.
Akan tetapi pada zaman sekarang, orang Mee lebih menilai sesuatu secara modern sehingga nilai-nilai budaya Mee dan religi tidak lagi menjadi suatu pedoman yang harus dijalankan dalam melakukan budaya orang Mee.
• Sikap Mee
Dalam memandang harga diri Mee, sikap adalah hal yang paling penting. Dengan sikap yang baik, tidak menyinggung orang lain, tidak merendahkan orang lain dan dirinya sendiri di mata publik, serta hal lain yang dianggap sebagai sikap yang positif mampu menjadi salah satu landasan kuat mengapa seorang perempuan dan laki-laki dinyatakan sebagai harga diri atau “nilai” yang tinggi.
• Pemikiran Mee
Sekarang ini, pemikiran perempuan dan laki-laki menjadi sesuatu yang bersifat kontroversial. Di satu sisi yang berpikir modern akan lebih dianggap sebagai perempuan dan laki-laki yang memiliki harga diri oleh orang yang berpikiran sama. Tapi di sisi lain, masyarakat yang masih taat pada aturan budaya dan religi menganggap bahwa perempuan yang berpikir konservatif akan lebih dipercaya sebagais seorang perempuan dan laki-laki yang memiliki harga diri budaya Mee tinggi.
• Pandangan dan Wawasan
Saat seorang laki-laki memiliki pandangan dan wawasan yang luas, maka banyak orang yang akan menganggap bahwa dirinya memiliki harga diri yang tinggi. Namun, kembali lagi pada pemikiran tradisional, hal ini tidak selalu dianggap sebagai sesuatu yang positif oleh mereka.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan dan pemikiran yang matang agar laki-laki dan perempuan bisa secara seimbang antara hal apa yang baik menurut pandangan tradisional Mee, serta hal apa yang harus dilakukan agar bisa diterima oleh masyarakat modern Mee.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harga diri bukanlah harga atau nilai mutlak yang dilekatkan pada budaya Mee. Pemikiran dan wawasan yang berkembang seiring berjalannya waktu bisa membuat harga diri atau nilai orang Mee juga bergeser.
Hal ini bergantung pada bagaimana seorang perempuan dan laki-laki bisa menempatkan diri secara sosial dalam lingkungan tempat tinggalnya sehingga tetap bisa sejalan dengan aturan budaya dan adat yang ditetapkan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah Rakyat Papua
0 thoughts on “Penting Harga Diri Orang Mee”