Akar
permasalahan di papua ialah tidak memberikan kebebasan dan ruang terhadap orang
papua. Untuk menyuarakan kebenaran atas
berdirinya kemerdekaan di tanah papua.
1 desember
1961 merupakan hari kebangkitan dan kemerdekan bagi rakyat papua. Maka, poin in
menjetuskan hari kejayaan orang papua. Namun, 19 hari setelah di kibarkan
bendera bintang kejora di port numbay (sekarang jayapura), soekarno-hatta
mengumandakan trikora di alun-alun utara, Yogyakarta, untuk rakyat papua.
Dengan
isinya : 1.) bubarkan Negara boneka buatan belanda, 2.) kibarkan sang merah
putih di tanah papua, dan 3.) mobilisasikan orang pendatang di seluruh tanah
papua.
Setelah
mengeluarkan poin itu, seluruh militer di bawah masuk di papua. Maka, apa yang
terjadi saudara, tangis rakyat papua mulai dari sorong sampai merauke terdengar.
Hari demi
hari penembakan, pemerkosaan, penganiyayan terhadap orang papua terjadi
terus-menerus. Kedatangan militer semakin banyak sementara rakayat papua
semakin tertindas, tersiksa bahkan mengalami kematian di atas kebenaran.
Keberadaan
militer di tanah papua. Menjadi porak-poranda bagi rakyat papua.
Sementara
rakyat papua dari tahun 60-an hingga sekarang, tidak merasakan kedamaian. Baik
di lingkup sosial dan keluarga. Namun, yang mereka rasakan ialah penderitaan
atas penderitaan.
Saat
mengeluarkan pendapat atas kebenaran, malah mereka menodong alat tajam di leher,
saat melakukan aksi atas kebenaran, malah mereka menjaga dengan ketat. Ini
merupakan tindakan yang tidak memanusiakan manusia. Malah tindakan ini, anggap
seperti menjajah rakyat yang melakukan kesalahan. Padahal rakyat papua tidak
perna melakukan tindakan kekerasan terhadap militer. Namun, rakyat papua hanya
minta satu poin, yakni kebebesan dan kemerdekaan
Maka,
adanya militer di atas tanah papua, bukan menjalankan tugas sebagai kemanan
Negara untuk menjaga dan melindungi sebuah daerah. Namun, yang mereka lakukan
ialah menjalankan tindakan-tindakan kekerasan yang memakan dan mengorbankan banyak rakyat papua.
Ini hal
yang tidak wajar dan tindakan yang konyol yang militer lakukan terhadap rakyat
papua. Karena terjadi seperti itu terus-menerus, yang korban ialah rakyat
papua, papua dan papua.
Alexander
Gobai
0 thoughts on “Adanya Militer di Papua, Menjadi Tombak Permasalahan”