ilustrasi : loksi for @google. |
Dalam hidup kita sehari
hari, selalu mendengarkan kata sombong, bahkan kita sendiri yang
memperakterkah dalam hidup kita sehari
hari, sehingga kata sombong itu sendiri merupakan suatu sikap dimana seseorang memuji muji diri, dan merasa bahwa
kami yang lebih hebat dari orang lain. Misalnya , Harga diri
yang berlebihan; perasaan unggul yang tidak masuk akal sehubungan dengan bakat,
kecantikan, kekayaan, jabatan, dan lain-lain yang seseorang miliki; perilaku
atau perlakuan yang merendahkan orang lain; sikap menghina atau arogan;
pembawaan yang angkuh. Kata-kata dalam bahasa-bahasa aslinya bisa memiliki
konotasi positif, yaitu kebanggaan, yang adalah perasaan senang atau besar hati
yang timbul karena seseorang melakukan atau memiliki sesuatu. Beberapa sinonim
kesombongan adalah egoisme, arogansi, keangkuhan.
Orang yang sombong memiliki kebiasaan atau ciri-ciri, diantaranya,
orang yang malas belajar dan bekerja, tidak mau berusaha, tidak terlalu banyak
ilmu yang dimiliki, Namun tong kosong nyaring berbunyi, seolah- olah menjadi orang jenius, pelit untuk membagi
ilmu, dan tidak mau menghargai pendapat orang lain, merasa bahwa pendapat saya itu yang benar. sehingga
dengan kesombongan diri, dia merasa
bahwa dunia ini miliknya dan tak suka berlajar bersama dan berusaha dari orang yang lebih pintar dari dia, sifat –sifat
ini yang terjadi dalam kehidup sehari hari.
Pada hal Tuhan
Pencipta semesta, telah menciptakan kita manusia sebagai makluk sosia yang paling unik,kita saling
melengkapi (komplementer) satu dengan
yang lain, dari sisi kekurangan kekurangan kami, serta membagi kelebihan kelebihan
kami miliki kepada Sesama, saling mencintai dan menghargai, antara sesama
manusia dengan apa adanya, bukan dilihat
dari latar belakang seseorang , melainkan dilihat melalui hati nurani serta
perasaan yang dimiliki seseorang tersebut.
Hal hal seperti itulah
yang kita lakukan dalam hidup kita sehari hari, saat saat kita tidak peduli
sama orang lain, serta tidak mau menghargai pendapat orang, maunya diri kita
yang merasa benar pintar, berkuasa ,dari pendapat orang lain dan, yang lain akan
diremekah atau di jatuhkan. Sebagaimana yang saya telah jelaskan diatas.
Maka dari penulis buat
pembaca www.Kabarmapegaa,com bahwa
kita sebagai manusia makluk yang paling mulia, kita selalu membutukan orang
lain, kita saling menghargai, mencintai dan mengasihi antara sesama manusia
seperti dirimu sendiri, dan saling membagi dan membantu orang lain, dalam hal
bentuk apapun, dalam suka maupun duka, sehingga terjalin hubungan harmoni dalam
hidup kita. Semoga bermanfaat.
Penulis Adalah
Mahasiswa Papua yang sedang Kuliah di Yogyakarta
0 thoughts on “Hargai Pendapat Orang lain adalah Kebebasan diri dari “KESOMBONGAN””