TRIAS-POLITIKA (Yudikatif, Legislatif dan Eksekutif)/@Ist |
Timika, KABAR MAPEGAA—Rabu 09 April minggu lalu, merupakan hari jatuh tempohnya pencoblosan untuk calon legislatif
DRP RI, Provonsi, Daerah dan DPD Provinisi. Semua lapisan warga Negara
Indonesia (WNI) berhak untuk melaksanakan pemilihan dengan pemimpin yang
dinginkan.
Sebelum hari pencoblosan, KPU Pusat
dan pemerintah Indonesia sudah menetpakan bahwa bagi warga yang terkena Tuna
Netra, Runggu dll. Akan dilaksanakan di tempat khusus atau di asrama-asrama
mereka, demi melangsungkan pencolosan yang dinginkan
Tetapi, hal diatas tidak
direalisasikan di beberapa pulau tak terkecuali Tanah Papua. Banyak warga papua
yang tidak ikut melaksanakan hak pemilihan. Kenyataannya sudah jelas bahwa
warga yang terrkena Tuna Netra, Runggu dll. tidak dilasakanakan. Ini adalah
perlakuan yang tidak adil.
Demikian dikatakan Menase Degei,
yang juga sebagai Pemantauan Trias-politika legislatif, yudikatif dan eksekutif Papua, di Timika, Selasa (15/04)
kepada www.mapegaa.blogspot.com
belum lama ini.
Hari pemilihan tahun ini, saya
katakan telah gagal. Karena banyak warga papua yang masih tidak melaksanakan hari pesta demokrasi
sebagai hari pemilihan umum,”katanya
“ini menandakan bahwa pemilihan
legislatif tahun 2014 telah gagal totol,”tegas Menase yang juga sebagai
Wartawan Hubungan Masyarakat Seluruh Indonesis (HUMASI).
Menase menilai, KPU Pusat dan
pemerintah telah mengkacaukan peratuaran yang sudah dinyatakan akan
dilaksanakan sesuai dengan penerapan peraturan yang ada. Tetapi, peraturan itu
hanya penipauan belaka. Dimanakah rasa keadilan yang baik, sebagai penerapan di
hari pencoblosan,”urainya
Untuk kedepan, bila ini terjadi
lagi, lebih baik tidak boleh dilakukan pencobloksan di tanah papua pada umumnya
dan pada khususnya di timika. Kalau ingin coblos kasih orang luar papua saja,
lebih baik,”Bungkamnya (Alex G/KM)
0 thoughts on “Hari Pencoblosan, Pantauan Trias-Politika Katakan Gagal”