Anak Adat Papua/Dok : Prib/KM |
Timika, KABAR MAPEGAA—Banyak
anak adat papua, sangat sulit mendapatkan pendidikan yang layak tak
terkecuali fasilitas atau perlengkapan sekolah dan tenaga guru. Ini menjadi
hambatan dalam meningkatkan kecerdasan anak bangsa.
Begitupun
juga, anak-anak papua kadang merasa putus asa dalam mulainya, proses menjalankan
tugas dan haknya yaitu mendapatkan pendidikan atau sekolah yang baik. Tetapi,
faktor dukungan (sport) yang kadang menjadi sebuah masalah dalam meningkatkan
kecerdasaan anak bangsa.
Alpius
Bunai, Fransiskus Bunai, Misalnya. Kedua
anak ini, sangat berharap untuk sekolah, ingin merasakan penididikan seperti
apa dan bagaimana. Cita-cita mereka sangat tinggi, keinginan untuk menjadi
orang sukses sangat diharapkan. Tetapi, mereka ini tidak ada dorongan (sport)
yang baik, akhirnya tidak bersekolah.
Bingung
mau lakukan kerja apa. “lebih baik jalan-jalan saja. Ketimbang tinggal dirumah,
tanpa ada kerja yang jelas,”kata Alpius bunai anak adat papua dari Agadide,
rabu (16/04) kepada www.mapegaa.blogspot.com tadi
siang.
Kata
Alpius, kami mempunyai keinginan yang sangat tinggi untuk sekolah, ingin sukses
seperti orang-orang besar. Tapi, kami tidak diberikan kesempatan untuk mendorong
atau dukungan yang jelas dari keluarga,
dan saudara/I kami,”katanya
“padahal
mau sekolah tapi, tidak ada orang yang mau dukung kami jadi,”tegas dengan
serius
Sementara
Fransiskus Bunai, hampir senada dengan Alpius mengatakan, sekolah itu,
ujung-ujungnya menjadi pejabat ataupun bos besar. “kami mau seperti itu, tapi
tidak ada dukungan jadi,”tambahnya
Sekolah
itu penting, supuya bisa tulis, membaca menghitung dan menganalisis perkembangan yang terjadi,
entah masa lalu, kini dan depan. Problemnya,
faktor dukungan (Sport) yang kadang
menjadi persoalan besar akhirnya anak-anak papua, yang justru memunyai
keinginan tinggi, kadang padam di tengah jalan.
Persoalan
di atas adalah tanggunggjawab keluarga, saudara/inya dan pihak lainya juga.
Sehingga masalah besar di atas dapat diatasi dengan bijak. Jangan sampai,
kedepan, papua rusak karena persoalan semacam ini, yaitu persoalan dukungan (Sport). (Alexander Gobai/KM)
0 thoughts on “Mau Sekolah, Tapi Tidak Ada Dukungan Jadi, Bagaimana Yah?”