Ilustrasi : Jealous/@google/KM |
Dalam kehidupan kita sehari-hari ,yang mana kita
sebagai anak mudah kita sudah pasti mengenal dalan hal percintaan (mencintai -
dicintai ). Saat kita menghadapi sesuatu yang membuat hubungan kita tersa
diganggu oleh pihak lain, kadang kita lebih
memilih bertindak daripada memahami
apakah sesutu itu yang kita ingin bertindak adalah sesuatu yang harus atau
tidak perluh untuk kita bertindak.
Untuk pribadi saya sering sekali mengalaminya ,dan saya sangat
yakin untuk saudara sekalian pasti juga mengalaminya.
Berikut adalah apa yang saya rasakan juga sering
kulakukan dalam hal dunia percintaan (asmarah) yang mana saya lebih memilih
bertindak dari pada memahami pokok permasalahaannya. Entah kenapa hal itu (jealous) selalu
mengantuiku setiap mata ku ini memandang , membaca, maupun melihatnya.
Kadang aku tak menerimanya kalau maksudanya adalah
sesuatu yang baik, dan yang harus lakukan. Mengapa aku harus dan mengapa
pikiranku terbawah dalam hal kemarahan yang membuat Dia dan Aku bertengkar (sesaat
saja) .
Mengapa setelah terjadi hal demikan lalu aku
menyadarinya ?
yang mana menimbulkan pedebatan hebat dalam diri pridadi saya sendiri ( mata ,hati , mulut, dan bibir ). Perdebatan
yang sangat hebat yang terjadi antara mata, hati, mulut dan bibir saya adalah
sesuatu yang ditimbulakan oleh mata, yang mana mata adalah pokok yang
menyebabkan masalah kerena ia melihat. Berikut adalah perdebatannya .
Sejujur-jujurnya Seakan saya bertanya kepada hati, katika aku melihatnya melalui mata , mata ingin berkata lewat bibir yang begitu
berat untuk mengungkapakannya berapa besar rasa kesalahanku (jealous) , sehingga tak sanggup untuk berkata dan serahkan
pada hati yang selalu menjadi bagian
terpenting dalam hati.
hati dengan sabar mengatakan kepada bibir ;
"Bibir kenapa
kau serahkan rasa kesalahan mu kepadaku ? bukanka kau tahu bahwa aku aku tak punya mulut
? Namum ;
Bibir dengan santainya berkata :
"Hei...! hati, memang aku tahu kau tak punya mulut ,
tapi aku yakin kau bisa menyampaikan
masalah itu , kau hati nuranimu selalu benar dan tak pernah bohong ,tetapi ;
Hati dengan begitu galaknya ;
"Memang apa yang
kau katakan itu benar, tapi masalah itu membuat aku sakit dan sakit itu tak pernah sembuh dari benakku."
Disimpulkan bahwa ; ketia kita jatuh cinta dan
menjalani berstatus pacaran ,kita selalu menyiksa diri.
Penulis :
Kudiai manfred
0 thoughts on “Pencintaan : Jatuh Cinta, Selalu Menyiksa Diri.”