(Photo doc.Facebook.com) |
Oleh:Fransiskus Pekey
“Kau payah
sekali!.” Pernahkah saudara memandang wajah sendiri di dalam
cermin,kemudian berkata dalam hati: “aduh, jelek sekali!”. saya selalu gagal...!
Pernahkah saudara menyatakan hal seperti ini ,pada diri sendiri? .Prestasi
sekolah...payah!!. Prestasi olah raga, Lebih payah lagi!. Mungkin ingin menjadi
tokoh yang tersohor,atliknya papan atas terus (top),atau seniman musik
ternama. Mungkin ada tokoh idola (Fans) yang ingin sodara tiru. Kalau
memang demikian tersenyumlah ,karena ini hal biasa.
Tetapi cobalah anda
perhatikan , Orang –orang di sekitar kita yang mungkin memliki suatu keinginan untuk
mengganti gaya tubuh ( body style ) mereka ,dengan beragam system seperti : “model
hidung atau gigi mereka”. Ataukah, ”membesarkan mata sipit”dan juga ”meluruskan rambut keriting , sedangkan yang
rambut lurus menggkeritingkan”. ”Yang kurus ingin sedikit gemuk ataupun
langsing dan yang kulit hitam ingin operasi kulitnya, untuk mengubah menjadi
putih dan begitupun sebaliknya”. Tetapi semuanya ini tidak bisa
disamakan dengan kekuatan roh tuhan sendiri ,walaupun orang terkenalpun juga mempunyai kekurangan , dan bisa merasakan
pesimis (minder).Sebab itu semuanya dalam naungan Tuhan.
Orang kaya juga bisa merasakan ketidak nyamanan . Mereka akan kuwatir kalau-kalau uang mereka lenyap (bankruk)
atau harta mereka musnah. Setan (iblis/lusifer) juga pernah menawari
Yesus dengan semua kekayaan,kemewahan yang ada di dunia, denga syarat harus
turut dan menyembah dia (lusifer) !!.Tetapi, Yesus menjawab;
“Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu,dan
hanya pada dia sajalah engkau berbakti...” Yesus sungguh mengerti strategi setan (lusifer), yaitu dengan mengalihkan pusat perhatian manusia dari Allah
dan mengarahkan sepenuhnya kepada keindahan—kehindahan lahiriah.
Oleh karena itu, Yesus mengajarkan kepada
murid-murid-Nya perihal kemurnian batin dan watak (revolusi karakter), jadi
kebahagiaan sejati dan keuntungan kekal akan diperoleh oleh mereka yang “Mencari
Lebih Dahulu Kerajaan Allah Serta Kebenarannya.” Kalau kita bersandar
kepada ,keindahan,kekayaan,persahabatan dan hal-hal lahiriah semata,maka kita akan menerima kepuasaan sesaat.,
sesungguhnya sesuatu yang kekal (abadi) hanya dapat di lihat dengan
pengertian rohani.
Penulis adalah Anak Jalanan (Renungan ,Malam Jam 03:00 Subuh) ,Di
Gubuk Penderitaan Kode (Rabu,05/07/2014)
0 thoughts on ““Memiliki Rasa Percaya Diri””