Oleh : Yustus Muyapa
kemarin sore,
selasa (17/09/14) kira-kira pukul 15.00 WIT. Henpon (HP) mulai bergetar
dihadapan panca indra, tertuma mata dan telingah, yang menjadi perangsang untuk
mendegarkan getarnya HP tersebut. begini bunyi dan katanya “ sekarang kamu
dimana…” jelas kakak diakon yang pagi tadi tiba di jayapura dari timika. “saya
di rumah,”jelas saya. Kamu cepat turun sudah, mau ikut kah tidak…! Oke-oke,
saya datang.
Mobil avanza, kaca gelap sudah parkir di depan jalan masuk, tepat di
jalan masuk kediaman saya. Kaca depan mobil mulai dibuka lalu melihat di arah
kaca itu, lantas mukanya yang gagah mulai kentara, kaca mata telah dipakai
dengan satu ketukan yang membuat orang jauh tanpa sadar, itu dia kakak steven Yogi,
Dikon yang akan ditahbis imam pada bula oktober mendatang 2014.
Saya
naik, dengan penuh rasa keberanian karena kakak yang sendiri memparkirkan mobil
dengan tujuan kami jalan-jalan.
Kami
muli jalan (start) dari Abe hingga menuju hollandia, Jayapura city. Melihat
indahnya kota jayapura dan sekitarnya. Wauh, kau sangat elok sekali, bila
kupandang kau tiap hari. (kata hatiku.)
Dan kami berangkat dari Abe pun, dalam mobil dihiburkan dengan berbagai macam lagu, tertuma lagu PNG.
Kedengaranya
dalam perjalan menuju Hollandia itu, mencerminkan asyik irama yang indah. dalam
kendaraan roda empat itu yang ditumpangi hanya ada 5 orang, antaranya : alex,
yustus, danto, anton dan steven yogi.
Hollandia
yang terindah dan terbentuknya alam yang penuh ekosistem makhluk hidup, gunung
gunung dan bukit bukit memberikan sebuah aroma yang harum. Mengirah bahwa alam
papua masih utuh.
Kepergian mobil itu pun membawa kami kea rah angkasa, itulah tujuan kami pergi menghiburkan diri di bukit angkasa.
Melihat
pemandangan di angkasa merupakan harapan saya, karena melihat hollandia yang
begitu indah. Melihat ke arah memberikan pemandangan yang indah dan lalut yang
indah memberikan oroma ikan yang segar serta angin pasifik yang bebas kencan
begitu luas.
Kami
kesana juga, inign mengambil angin serta melihat idahnya pualau hollandia.
Itulah pulauku dan tanahku. Yang sering kubayangkan bahwa papau adalah tanah
suburnya alam papua. Yang akan terus memberikan aroma sedap di kanjangan
nasional hingga internasioanl. Ku sapa dia
dengan penuh hormat, Salam papua salam anak adat papua.
Yustus Muyapa, Penulis di Media Kabar Mapegaa (KM)
0 thoughts on “Perjalanan yang Menyenangkan Bersama Diakon Steven Yogi”