BREAKING NEWS
Search

5 Keuskupan Papua Desak Jokowi-JK Tuntaskan Kasus Tragedi Paniai.

Fr. Yosep Bunai/ Ist


Artikel, (KM)--Bertepatan hari HAM sedunia Biarawan-biarawati,  para frater diosesan dalam  lima keuskupan Papua  desak   perjanjian Jokowi momen menjelan Natal berjanji untuk menuntaskan kasus Paniai berdarah 8 Desember 2014 secara total dan tuntas via Aksi demo damai.

Kronologis; Aksi SKP HAM Papua lebih awal  sebelum melanjutkan  kegiatan aksi  koordinator aksi meberikan arahan sekaligus memberikan petunjuk untuk kelanjutan kegiatan aksi damai.

Ratusan Masa aksi bertepatan hari    HAM sedunia (10/15) menuntut kepada Presiden Jokowi-JK  tuntaskan kasus Paniai berdarah 8 Desember 2014  di kantor DPR Papua.

Jam 08.00 waktu Papua masa Aksi SKP HAM Papua titik awal di Gereja katolik gembala Baik Abepura. Masa aksi keluar di pinggir Jalan Trans di sentral lingkaran Abepura untuk gantung di pinggir jalan sementara waktu menunggu masa aksi lainnya. Sebelum masa aksi turun di pusat titik aksi sepanjan jalan  pihak Aparat TNI/Porli duluhan ambil untuk menjaga dalam kegiatan aksi dan parkir dengan Mobil patroli, truk dan sebagainya. 

Seluruh masa aksi yang tergabung dalam SKP HAM Papua mengunakan atribut kain hitam tanda untuk kerinduhan korban pelanggaran HAM Papua dari sejak 1960 hingga detik ini dan seluruh masa  aksi memegang Spanduk dan puluhan poster yang bersifat pelanggaran HAM  di seluruh tanah Papua.

Setelah promosikan berbagai foto terkait  kasus pembunuhan yang terjadi sejak 1960 hingga detik ini melalui famplet, poster. Seluruh penguna jalan yang mengendarai beroda empat dan dua yang melintasi sepanjang jalan dari menujuh ke arah padang bulan dan sebaliknya juga dari padang bulan ke Kota raja pun  memandang melihat kepada semua masa Aksi.

Waktu menunjuk 09.00 seluruh masa aksi arahkan untuk naik dalam truk polisi (4) dan truk biasa yang angkat barang (3) untuk antar ke tempat kegiatan aksi di halaman DPR Papua cukup lumayan perjalan dari Abe ke Jayapura. Masa aksi tiba di tempat kegiatan dengan aman.

Tibalah masa aksi SKP HAM Papua di kantor DPR Papua tepat jam 11.00 waktu Papua kemudian seluruh masa aksi berunjuk di halam tanpa suara bersifat aksi bisu yang di terimah penuh oleh ketua DPR Papua Yunus Wonda bersama anggota DPR Papua  lainnya dengan aman. 

Masa aksi tiba di halaman kantor DPR Papua, Koordinator lapangan P. Paul Tumaiyan OFM alias pastor paroki Argapura membacakan aspirasi untuk tuntaskan perjanjian Presiden Jokowi-JK  yang mana dengan suara hati Jokowi terungkapkan secepatnya kasus Paniai akan diselesaikan. Namun kenyataannya hingga sekarang belum ada respon mengenai pelangaran HAM di Papua khusunya kasus Paniai yang beliau sendirinya diminta untuk menyelesaikan.

P. Paul adalah Koordinator lapangan mengatakan  dalam pembicarannya, Pemerintah jangan menipu palsu terhadap masyarakat. Ia sebagai mewakili dari rekan lainnya  diminta DPR Papua segera dituntut dan desak kepada  Presiden Jokowi jangan diam terhadap perjanjian palsu terhadap masyarakat kecil di lapangan terbuka stadium Mandala Jayapura. Perjanjian itu disaksikan oleh banyak suku di Papua yang sempat merayakan Natal Nasional bersama Presiden Jokowi-JK. Masyarakat sedang menunggu janjinya tetapi saat ini pun belum terungkapnya. Aspirasi kami ini diperwakilkan semua masyarakat Papua untuk segera tuntaskan kasus Paniai dan pelangaran HAM di Papua lainnya.

Ketua DPR Papua Yunus Wonda SH.MH menerima dengan lapan dada aspirasi dari Rakayat Papua. Dan dia menjanjikan kepada aspirasi dari rakyat  ini kami akan mengantar kepada bapak  Presiden Jokowi-JK  secepatnya dalam dua hari mendatang untuk tindak lanjutinya. Kami DPR Papua  juga tidak hanya tinggal diam ditempat namun untuk kasus Paniai ini, kami juga sedang dituntut ke pemerintah pusat dan kami juga sudah membentuk Tim  pansus KPP HAM pelangaran ketidak adilan yang terjadi di Paniai 08 Desember 2014.

DPR Papua bersama beberapa perwakilan elemen audiensi terbuka dari  perwakilan  pimpinan Ordo Fransiskan di Tanah Papua, Senat Mahasiswa STFT’Fajar Timur’, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Repoblik Indonesia (PMKRI), KNPB, Presiden Mahasiswa USTJ, Forum Mahasiswa Independen (FIM), Gerakan Mahasiswa Papua (GEMPAR), dan beberapa perhimpunan lainya, meminta segera dituntaskan. 

Setelah Audiensi, Ketua Koordinator SKP HAM Papua Peneas Lokbere, membacakan stekment politik dalam aksi damai, Ini tuntutanya :

1.     Presiden Repoblik Indonesia memenuhi janjinya kepada rakyat Papua yang disampaikan pada Perayaan Natal Nasional, 27 Desember 2014 di Lapangan Mandala, Jayapuara-Papua terkait menuntaskan  kasus pelangaran HAM di Paniai, 8 Desember 2014.

2.     Presiden RI segera memerintahkan  Komnas HAM untuk mendorong KPP HAM yang sudah dibentuk melakukan proses hukum terhadap para pelaku penembakan di Paniai, 8 Desember 2014.

3.     Pemerintah Indonesia segera membuka ruang gerak demokrasi bagi rakyat Papua dan membuka akses media internasional untuk masuk di Tanah Papua.

4.     Dewan Rakyat Papua mengawal Tim KPP HAM yang sudah dibentuk pada 15 Oktober 2015 agar tim ini bekerja untuk mengungkap para pelaku penembakan di Paniai, 8 Desember 2014.

5.     Dewan Perwakilan Rakyat-Papua segera mengundang Kapolda Papua dan Pangdam Cendrawasih untuk melakukan evalusi resmi atas situasi keamanan di Papua, dan menghentikan Impunitas aparat keamana pelaku pelangaran HAM di Papua.

6.     Bersama ini kami sejumlah Elemen-elemen yang tergabung dalam SKP HAM Papua, menyatukan hati, budi, dan fisik kami untuk berjuang memenuhi rasa keadilan bagi korban dan keluarga korban di Enarotali, Paniai-Papua.

Kegiatan yang di gelar oleh SKP HAM Papua adalah  diawali dengan pemasangan lilin di taman kantor DPR Papua. Pemasangan lilin bukanlah merupakan suatu tanda perdamaian yang terjadi masyarakat dan aparat atau pelaku pengacau di Tanah Papua melainkan sebagai tanda untuk masih ada terjadi ketidak adilan di tanah Papua. Maka dengan pemasangan lilin kami tetap menyala menyuarakan ketidak adilan kasus korban empat siswa dan beberapa masyarakat lain di Paniai.

Penulis Mahasiswa STFT’FAJAR TIMUR’   Yos Bunai.



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “5 Keuskupan Papua Desak Jokowi-JK Tuntaskan Kasus Tragedi Paniai.