IST@. google.com |
Sinar
cahaya jadi teman sementara
bercucuran keringat berhamburan
membasahi botak
aduh, kepala hampir picah
bercucuran keringat berhamburan
membasahi botak
aduh, kepala hampir picah
Aduh,
rasanya panas
beban terasa menambah
rasanya sakit pada bahu
karena aku memikul kayu yang lapuk
ini akibatnya
sakit yang ku raskaan
beban terasa menambah
rasanya sakit pada bahu
karena aku memikul kayu yang lapuk
ini akibatnya
sakit yang ku raskaan
Bukit 88,
jadi tempat inspirasi
aku dengannya, jadi teman sementara
karena beban yang kumaksud tadi
yakni kayu
disitu yang kuambil
aku dengannya, jadi teman sementara
karena beban yang kumaksud tadi
yakni kayu
disitu yang kuambil
Wauh,
ketika aku pandang samping ke kiri dan kanan
wajah Abe jadi Nampak terposan
dengan beribuh-ribu
pembangunan dan alam Abe
wajah Abe jadi Nampak terposan
dengan beribuh-ribu
pembangunan dan alam Abe
Adoh, ini
yang dibilang
bukit inspirasi yang kuhormati
kau adalah pahlawan tempat hidupku
bukit 88 yang selalu ku nantikan
dan ku puja.
bukit inspirasi yang kuhormati
kau adalah pahlawan tempat hidupku
bukit 88 yang selalu ku nantikan
dan ku puja.
Alexander Gobai,
Bukit 88, Silva Griya, Minggu (05/10/14)
Bukit 88, Silva Griya, Minggu (05/10/14)
0 thoughts on “Puisi : Bukit 88, Jadi Inspirasi”