BREAKING NEWS
Search

Tulisan Ini Disurati Kepada Ketua Tim Setara KPP HAM Kasus Paniai Berdarah di Jakarta

Peristiwa Panai Berdarah, 8 Desember 2014. (Foto : Abet You.)
Kepada Yth, Ketua Tim Setara KPP HAM Kasus Paniai Berdarah di Jakarta.

Mengapa pemerintah Indonesia tidak memberikan izin untuk KOMNAS-HAM membentuk Tim KPP-HAM KHUSUS KASUS PENEMBAKAN KILAT TERENCANA di Enarotali, 8 Desember 2014, 09:41 WPB?

TIM setara KPP HAM kasus Paniai Berdarah yang dibentuk di Jakarta, 7 Januari 2015 diisukan akan tiba di Paniai melalui Jakarta, Ambon dan Nabire, 17 Pebruari 2015.

Kasus Penembakan pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia/Polisi Republik Indonesia (TNI/POLRI), 8 Desember 2014, 09:41 Waktu Papua Barat dinilai bisa akan diselesaikan setelah Tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Tim KOMNAS HAM) izinkan Komisi HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) urusan Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana datang ke Paniai pada kesempatan pertama untuk menerima keterangan yang benar dari keluarga korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

Alasan dan Pertimngan :

Karena kasus Paniai Berdarah atau yang disebut TRAGEDI PENEMBAKAN KILAT TERENCANA benar-benar terbukti kasus pelanggaran HAM Berat. Pelakunya pasukan gabungan TNI/POLRI. Saksinya bukan dipanggil perorangan di Enarotali tetapi semua orang yang sedang ada pada hari Senin pagi 8 Desember 2014 lalu. Sedangkan korbannya 4 orang siswa SMA Paniai.

Ketua Tim setara KPP HAM diminta undangan dibagikan kepada seluruh masyarakat Paniai selaku saksi matanya dan selesaikan pun harus di lapangan terbuka sesuai prosedur penyelesaian kasus secara adat. Utusan PBB yang akan jadi penengah antara para pelaku dan pihak korban. Tim setara KPP HAM tidak di benarkan untuk mencari-cari para pelaku, korban dan saksi-saksinya di Enarotali. Tim KOMNAS-HAM tersebut cukup datang ke komandan TNI dan Polisi di Madi, Polsek, Koramil dan Bandara Enarotali untuk cek daftar piket pada hari Senin, 8 Desember 2014 lalu. Dengan cara demikian pasti saja dan segera akan diketahui untuk semua orang tentang jumlah personel dari TNI/POLRI yang ditugaskan di Paniai.

Untuk pembuktian melalui otopsi terhadap 4 mayat siswa SMA Paniai, Tim setara KPP HAM Kasus Paniai Berdarah diminta segera akan berkoodinasi dengan Dokter Agus di Enarotali.

Kasus Paniai Berdarah (Tragedi Penemakan Kilat Terencana) ini tidak dialihkan ke persoalan lain melalui Tim KPP HAM yang diturunkan ke Paniai, West Papua, 8 Desember 2014 lalu. Pihak TNI/POLRI juga tidak harus memperpanjang waktu pengungkapan para pelaku penembakan terhadap 4 orang siswa SMA Paniai di Enarotali.

Pada tanggal 17 Pebruari 2015, 14:45 WPB, para keluarga korban sangat keberatan untuk memberikan keterangan dan tuntutan kepada pelaku TNI/POLRI adalah tulang punggung-NKRI melalui melalui Tim Setara KPP-HAM yang dalam timnya telah dilibatkan mantan militer Indonesia. Pernyataan sekaligus tuntutan seperti tersebut diatas telah disampaikan oleh keluarga korban di Enarotali via telepon selulernya. Lanjutnya, kami semua pihak keluarga korban, masyarakat Papua Barat di Paniai dan sekitarnya dari bangsa Melanesia sedang menantikan tindakan intervensi Perserikatan Bangsa Bangsa melalui urusan Penembakan Kilat Terencana (PKT) setelah berbagai organisasi HAM PBB dan pemerintah Republik Vanuatu akan mempersoalkan KASUS PENEMBAKAN KILAT TERENCANA, 8 Desember 2014 ini di Sidang Sidang HAM dan Sidang Umum Majelis PBB pada kesempatan pertama dalam rangka meningkatkan kinerja PBB terhadap masyarakat sasaran penerima pelanggaran HAM berat, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Servius Kedepa, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Kabupaten Paniai, Yang Juga Pemerhati HAM di Kabupaten Panaiai.




nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Tulisan Ini Disurati Kepada Ketua Tim Setara KPP HAM Kasus Paniai Berdarah di Jakarta