Oleh : Pastor Yosep Susanto,Pr
Mengapa Tradisi Umat katolik harus meminta Doa kepada Bunda Maria untuk didoakan kepada Tuhan Allah ?
Bunda Maria dan Anaknya Yesus
Bunda Maria dan Anaknya Yesus
Pertanyaan semacam ini seringkali kita mendengarkan dari teman-teman kita sesame katolik maupun Kristen lainnya, sehinnga dalam menjawab pertanyaan semacam itu, kadang kita umat katolik sendiri sering bingung bagimana menjawab pertanyaan seperti ini. Maka dari itu, Penulis ingin membagikan pemahaman untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ulasannya sebagai berikut :
Siapa Bunda maria itu?
Bunda maria adalah orang yahudi. Ia seorang wanita sederhana yang tidak mempunyai noda dan dosa, Dia yang juga seorang perawan, adalah seorang perawan yang tinggal di Nazaret, daerah Galilea. Ayah dan ibunya adalah Yoakim dan Anna . Sebagai seorang perawan, mengetahui dari malaikat Gabriel, utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Yesus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus. Shingga keshariannya sangat mengharapkan kedatangan sang Mesias, yaitu Juruselamat dunia dan pembebas umat manusia. Dalam kehidupan Geraja Katolik, Bunda Maria merupakan sosok pribadi yang mempunyai tempat sungguh istimewa. Gereja Katolik sangat menghormatinya, sehingga dapat kita lihat, begitu kuat Devosi terhadap Bunda Maria.
Apa Penghormatannya?
Katolik dengan berbagai macam cara dan Devosi. Gereja Katolik memberikan bulan khusus, yaitu Mei dan Oktober untuk menghormati Bunda Maria. Pada bulan Mei dan Oktober, Gereja Katolik mengajak umatnya untuk berdoa Rosario, baik secara pribadi maupun berkelompok (baik di lingkungan/stasi, dsb) ataupun lewat ziarah-ziarah ke gua Maria. Dalam kehidupan Liturgi Gereja Katolik, menempatkan beberapa pesta yang berkaitan dengan bunda Maria. Hal tersebut menunjukan bahwa Bunda Maria sungguh mempunyai tempat yang istimewa di dalam Gereja katolik.
Lalu, Dimana Letak keistimewaan Bunda Maria itu?
Dalam Injil Lukas (Luk 1:26-38) dikatakan : “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia”.
Dari Injil Lukas tersebut kita dapat mengetahui, bahwa dengan penuh Iman dan penyerahan diri secara total kepada penyelenggaraan Ilahi, Bunda maria berani menjawab panggilan Allah.
Dalam perjalanan Hidupnya, Bunda Maria mempunyai relasi yang sangat mesra dengan Putranya Yesus Kristus, sejak ada dalam kandungan serta sampai wafat-Nya, karena ia telah dipilih oleh Allah Melalui Roh Kudus menjadi Bunda Allah. Lewat kedekatan relasi inilah yang menjadikan Tradisi Gereja katolik mempunyai keyakinan bahwa Bunda Maria sungguh-sungguh istimewa, baik dihadirat Allah maupun manusia.
Berdasarkan sejarah perjalanan Gereja dalam bimbingan Roh Kudus, lewat berbagai konsili menetapkan bahwa Yesus sebagai Anak Allah, yang memang sungguh-sungguh Allah oleh karena Se-hakikat dengan Allah, menjadi Roh Kudus, menjadi Daging, menjadi Manusia begitu rupa, sehingga Ia disebut Allah karena keAllahanNya, Karena Roh Allah dan Manusia (secara serentak), namun tetap satu, yaitu Tritunggal/Trinitas Allah.
Karena Yesus adalah benar-benar Allah, Dikandung oleh Roh ALLAH, maka Ibu Yesus menjadi Bunda Allah. Ada Istilah yang biasa disebut dalam (bahasa Latin) "Mater Dei" yang artinya Bunda Allah. Bunda Allah mulai disebut pada abad ke IV. (Marcel Yogi/KM)
0 thoughts on “ Mengapa Umat Katolik Berdoa kepada Santa Perawan Maria ?”