Foto Bersama BEM USTJ, Usai Gelar Aksi di Halaman Basket Ball, Rektorat USTJ. (Foto : Alexander Gobai/KM) |
Jayapura,
(KM)---Dalam
Hari Kebangkitan Nasional, Mahasiswa dan Mahasiswi yang tergabung dalam Badan
Eksekutif Mahasiswa, Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (BEM USTJ)
menggelar aksi menuntut agar Jokowi dicabut dari mandat kepresidenan sekaligus
harus membuka ruang demokrasi dan memberikan kebebasan bagi jurnalis Asing di
Papua.
Kordinator
Lapangan, Nelius Wenda mengatakan bagian dari aksi protes yang disampaikan atas
setiap kebijakan yang dilakukan oleh pemerintan bagian dari salah satu keuntungan
untuk Negara dari pada Masyarakat,”katanya.
“persoalan
ini, bukan terjadi di tempat dan bangsa lain, tetapi di Papua. sebagai contoh
Cabut Mandat Jokowi karena, presiden belum
bisa menyelesaikan khasus paniai berdarah. Bahkan KOMNAS HAM untuk melakukan
Penyelidikan, tetapi aparat kepolisian baik PANGDAM dan KAPOLDA membatasi ruang
gerak untuk menyelesaikan masalah tersebut,”kata Kordinator Lapangan (KORLAP),
Nelius Wenda, kepada www.kabarmapegaa.com, Rabu (20/05).
Menurutnya,
pernyataan Jokowi atas kebebasan wartawana asing agar masuk di Papua demi
melihat masalah Papua. Tetapi terjadi
pro dan Kontra, dimana Kaki- tangannya
presiden sendiri menentang dan tidak setuju dengan pernyataan presiden, baik PANGDAM
dan KAPOLDA,”kata Nelius yang juga sebagai Presiden Mahasiswa (PRESMA) USTJ.
“Jadi,
pernyataan itu hanya memberikan kesenangan di mata umum,”tegasya.
Tambahnya,
USTJ akan terus membuka ruang demokrasi di kampus ini. ketika, datangnya hari
besar Papua atau kegiatan dari organisasi demi kepentingan rakyat, pasti kami
aksi. Tetapi, kami akan menyesuaikannya,”katanya.
Sementara,
Perwakilan BEM USTJ, Wahyuddin Syaf mengatakan Negara Indonesia dalam masa
Jokowi lebih mementingkan diri pribadi atau kepentingan kepemerintahan Negera
NKRI dari pada untuk kepentingan masyarakt,”katanya.
“contohnya
saja kita bisa melihat, banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi di Papua
dan bangsa Indonesia,”tegasnya.
Ia
sangat mengharapkan kepada mahasiswa dan mahasiswi USTJ bahwa dalam rangka hari
kebangkitan Nasional ini perlu ada sebuah gerakan-gerakan perubahan yang
terlahir dalam mahasiwa. “USTJ jangan
tinggal diam, tetapi selalu dan harus memberikan aspirasi kepada rakyat pada
umumnya dan mahasiswa pada khususnya,”kata Departeman Agama Islam itu.(Alexander Goobai/KM)
0 thoughts on “BEM USTJ Gelar Aksi, Tuntut Cabut Mandat Jokowi dan Buka Ruang Demokrasi serta Bebaskan Jurnalis di Papua”