Dukung ULMWP : AMP KK-Solo Gelar Doa dan Jumpah Pers

Solo.(KM)--AMP Komite Kota Solo gelar Doa dan Jumpah Pers Rangkah dukungan ATAS The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Membawah Aplikasi West Papua Ke Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Melanesia Spearhead Group (MSG) di Honiara Soloman Island mulai tanggal 18 sampai 24 Juni 2015. (20/06)  kontrakan Mamberamo Tengah.

Ketua AMP-KK Solo Simon Degei Menegaskan, Sudah 54 tahun rakyat melenesia Papua Barat berjuang dan menderita diatas negerinya sendiri kemudian perjuangan pembebasan rakyat papua melalui lembaga-lembaga politik fraksi-fraksi pergerakan sedang berjuang oleh rakyat Melanesia di papua, Indonesia melakukan pembunuhan pemusnaan pencurian pemerkosaan selalu dan selalu akan ada selagi Indonesia masih berada di Teritori West Papua.

”Maka rakyat Papua patut bersyukur Pada Tuhan, dan tetap semangat berdoa dan berpuasa memintah Tuhan Allah bangsa Papua membuka jalan sampai Papua merdeka, “Pesannya.

Kamudian Ketua AMP-Komite Kota Solo) Simon Degei, Menjelaskan Dasar Perjuangan Bangsa Papua Barat, kami berjuang bukan  karena Lapar, bukan karena soal makan dan minum tapi karena Allah Pencita Alam Semesta menciptakan Masnusia Papua dari Tanah papua, Tuhan sudah bagi tanah masing-masing benuah dan pulau.

Jadi, Kami orang Papua diciptakan dari tanah Papua oleh Allah bangsa Papua sebagai Ras Negroid, Bangsa Malanesia dan ditempatkan diatas tanah Papua, kami pemilik tanah Papua ini, kami punya negeri Papua ini, kami punya bangsa Papua ini, kami berjuang karena tanah Papua ini milik kami orang asli Papua, bukan milik Indonesia.

Degei Juga menjelaskan rakyat Papua masih berjuang “Hak menentukan Nasib sendiri adalah solusi demokratis bagi Bangsa Papua”karena sudah jelas bahwa Indonsia manipulasi sejarah  bangsa Papua Barat melalui perjanjian (New York Agreement.)

Pada 1 mei 1963, Belanda menyerahkan administrasi  wilayah New Guinea Barat ke suatu badan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) bernama: United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), yang kemudian diserahkan ke Indonesia. Tanpa dilibatkan orang asli papua pemilik hak ulayat dan hak atas tanah Papua.

Yang mengorbangkan rakyat Papua barat diatas tanah Papua ini demi kepentingan ekonomi ( PT Freeport) oleh Amerika, dan kepentingan politik Indonesia untuk menguasai kekuasaan  Wilayah Papua barat sehigga kami sebagai Hak ulayat Tanah Papua selalu korban diatas tanah West Papua , Dengan alasan tuduhan yang tidak masuk akhal yang dilakukan oleh kaum penjajah NKRI.

Dikorbankan oleh Negara-negara besar sepeti Amerika, Belanda, Indonesia dan PBB, dan kami dikorbankan karena rekayasa Pepera 1969 yang penuh manipulasi dan cacat hukum Internasional, kami dicaplokan, kami di tipu, kami disiksa dan hak kami dirampas, dipaksa masuk Ke Indonesia.

Itulah Akar masalah diatas tanah Papua. Oleh sebab itu kami Aliansi Mahasiswa Papua AMP tetap bersatu dan semangat berjuang, secara damai sampai Papua Merdeka.(Kudiai M/KM)