BREAKING NEWS
Search

Ketua YLSM Paniai, Dua Negara Anggota MSG Rakus Uang Darah Rakyat Papua

Foto : Ketua YLSM Komopa Servius Kedepa/ doc MG
Jakarta, (KM)--Jelang KTT MSG di Honiara, Ketua Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) Komopa - Paniai Servius Kedepa mengomentari atas dua negara anggota Malanesian Sperheat Group (MSG) yang lebih suka memilih Jakarta dan menerima dana hibah dari Indonesia ketimbang menyoroti hak  asasi manusia yang terjadi lebih dari 50 tahun di tanah Papua Barat.
Pers Release yang dikirim melalui pesan elektronik Jumat (19,Juni 2015) bahwa Negara PNG dan Fiji lebih suka uang darah rakyat Papua Barat, padahal orang asli Papua Barat telah mulai dimusnahkan oleh Indonesia atas dukungan Belanda, Amerika, dan PBB sejak tahun 1 Mei, 1963. 

Sebelumnya, Sekretaris Pergerakan Perjuangan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) Oktovianus Mote juga mengomentari sokongan dari Indonesia bahwa para negara-negara MSG terutama PNG, dan Fiji dinilai rakus UANG DARAH INDONESIA, dimana uang-uangnya telah dikuras dari kekayaan alam seperti  (hasil pajak emas, tembaga di Freeport Tembagapura) dan BIFI milik perusahaan Inggris, enam perusahaan besar lain yang beroperasi di Papua Barat.

Lanjut Kedepa, Negara Papua Barat yang telah dipersiapkan sejak 1 Desember 1961 telah digagalkan oleh Belanda, Amerika dan Roma untuk dianeksasi ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara paksa melalui New York Agreement 15 Agustus 1962 dan Roma Agreement, 30 September 1962. Dalam pelaksanaannya tidak sesuai dengan hasil kesepakatan dengan hasil kesepakatannya di Papua Barat. Buktinya telah dan sedang terjadi banyak peristiwa pelanggaran HAM berat hingga 19 Juni 2015 ini. 

Kasus pelanggaran HAM yang terbaru terjadi di Paniai 8 Desember 2014, dan Kasus Yahukimo yang terjadi 18-Maret 2015 ini menjadi bahan pertimbangan bagi dua negara anggota MSG yang rakus dengan pendekatan ekonomi dari Jakarta untuk lebih pro pada nilai kemanusian untuk menerima aplikasi ULMWP menjadi anggota tetap dalam MSG pada kesempatan pertama.

Kami Papua Barat adalah  sebangsa, sekulit dan serambut keriting dengan bangsa Melanesia lainnya (tambahnya).

Desak Ketua YLSM, para pimpinan MSG diminta segera mempertimbangkan Papua Barat menjadi anggota tetap melalui kasus- kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Papua seperti di Paniai, 8 Desember 2014 lalu dan kasus wasior, wamena, Biak Abepura menjadi bahan pertimbangan untuk menerima ULMWP  menjadi anggota MSG, karena Indonesia tidak mampu mengungkap para pelakunya pelanggaran HAM hingga 19 Juni 2015. Kasus Paniai tidak berani ungkap karena pelakunya adalah TNI dan POLRI yang ditugaskan di Enarotali. (Marinus Gobai/KM).



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Ketua YLSM Paniai, Dua Negara Anggota MSG Rakus Uang Darah Rakyat Papua