Foto : Servius Kedepa Ketua YLSM Paniai |
Paniai (KM)---Ketua Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) Komopa - Paniai Servius Kedepa mengatakan
Indonesia Belanda, Amerika, Roma, Australia, PNG, Fiji dan PBB dinilai
takut lepasnya Papua dari NKRI.
PM PNG, Peter O'Neill, PM Fiji dan Mr. Sato Kilman telah mulai dirayu Presiden Indonesia Jokowidodo dengan cara menggunakan uang darah orang asli Papua dan Papua Barat yang dikuras Indonesia sejak 1 Mei 1963, disampaikan melalui pesan elektronik (3 Juni 2015), jam 08.00 waktu Papua.
Untuk mendapatkan banyak uang darah, Keutuhan NKRI telah mulai
dirobek-robek oleh MSG seperti PM Peter O'Neill di Honiara, 26 Juni 2015
menjadi 2 bagian sesuai asal usul sejarah bangsanya, yakni :
- Indonesia Bagian Barat, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan lain-lain.
- Indonesia Bagian Timur (Nusa Tenggara dan Maluku).
Jadi kata MELINDO tidak berlaku lagi di Papua dan Papua Barat
berdasarkan sejarah dan rumpun bangsanya. Beda budaya, rambut keriting
dan kulit hitam antara rumpun bangsa Melanesia dan Indonesia.
Dia tegaskan bahwa tuan Frans Albert Yoku, Messet dkk mempertahankan NKRI di tanah Papua
dan Papua Barat untuk kepentingan siapa? Karena Indonesia telah membunuh
kurang lebih 500.000 orang Asli Papua dan Papua Barat selama 53 tahun.
Sebagai buktinya, 4 siswa SMA Paniai telah ditembak pasukan gabungan
TNI/POLRI di Enarotali, 8 Desember 2014. Dilanjutkan pula di Yahukimo
dan Ugapuga, kabupaten Dogiyai, 25 Juni 2015.
Kata Kedepa, Presiden Jokowidodo juga telah dan sedang kondisikan TNI/POLRI untuk
kumpulkan data banding gagalkan pekerjaan Tim KOMNAS HAM RI yang sudah
berhasil bentuk Tim Ad-hoc berdasarkan temuan data dan keterangan di
lapangan, sedangkan Papua dan Papua Barat yang tergabung dalam ULMWP adalah bagian
dari keluarga besar rumpun bangsa Melanesia yang telah diterima secara
resmi sebagai "pengamat atau observer" di MSG di Honiara, 26 Juni 2015.
Lanjut ia, Indonesia, Amerika, Belanda, Australia, PM PNG, PM Fiji dan kelompok
Frans Albert Yoku sudah mulai dirasakan kecewa setelah aplikasi ULMWP
secara resmi diterima di MSG sebagai pengamat atau observer seperti
Indonesia juga diterima sebagai pengamat MSG di tahun 2011.
Setelah aplikasi ULMWP diterima di MSG posisi Indonesia dan Papua
Barat/ULMWP adalah sama di MSG. antara Indonesia dan MSG urus
pembangunan antar negara, sedangkan ULMWP dan MSG urus proses
DEKOLONISASI dalam rangka perbaikan kesalahan PBB dalam tahun 1969 di
tanah Papua. Kekuatan Indonesia sudah dihancurkan di MSG oleh kuasa
Tuhan, (tambahnya).(Marinus Gobai/KM)
0 thoughts on “Ketua YLSM Paniai: ULMWP Menuju Proses Dekolonisasi, MELINDO Kawasan Pembangunan”