 |
| Saat Persoalan diselesaikan secara adat untuk membayar kepada pihak korban/Foto Istimewa |
Timika,(KM)-- Pertikaian saling melempar batu terjadi di Kelurahan Kebun Sirih siang ini, Selasa (14 Juli 2015). Pertikaian terjadi akibat penyelesaian pembunuhan pada beberapa bulan lalu (Juni 2014 ) di Timika.
Persoalan diselesaikan secara adat untuk membayar kepada pihak korban, mengadakan kesepakatan antar kedua belah pihak untuk menyelesaikan, namun siang hari akibat adu mulut dan akibat provokasi membuat situasi tegang dan terjadi saling melempar batu, terjadi tepat pukul 12:19 WIT
Dengan kejadian itu beberapa warga mengalami luka-luka dan tidak menelan korban jiwa.
Setelah satu jam kemudian Polisi Dalmas dan Brimob memasuki TKP untukl mengamankan pertikan yang terjadi antar kedua belah pihak.
 |
| Situasi saat Polisi turun ke TKP/Foto Istimewa |
Sementara itu pantauan kabarmapegaa.com kehadiran Polisi di TPK bukannya mengamankan pertikaian yang terjadi, melainkan Polisi memilih berdiri dan perhatikan warga yang sedang saling melempar batu, akibatnya rumah-rumah warga mengalami kerusahkan.
"Menurut keterangan warga yang bertikai bahwa mereka tidak terima mengenai transportasi, pihak lain diturunkan pake Bis perusahaan melalui Departemen Community Liaison Officer (CLO) PT. FREEPORT INDONESIA. ini juga akibat yang menimbulkan pertikaian ini"
Pihak pelaku mereka membayar uang sebesar 10 juta kepada Mobil milik PTFI sebagai mobil keamanan TNI/POLRI. Pertikaian terjadi indikasi akibat provokasi oleh pihak luar terjadi perkelahian antar warga itu.
Atas ide dari tokoh-tokoh setempat telah mengambil langkah untuk mengantisipasi pertikaian itu, terjadi kesamaan ide yang melahirkan bahwa sama-sama memilih untuk berdamai.
Setelah menetapkan beberapa orang wakil untuk membicarakan baru pihak keamanan mengambil alih untuk mengamankan situasi bertikai.(Menase/KM)
