Ist@ |
Oleh:Musa Pekey
Artikel (KM)--
Skenario permasalahan papua saat ini masih menjadi pusat keprihatinan oleh
kalangan masayrakat papua pada umumnya.Hal ini dapat di buktikan dengan beberapa
kejadian yang sangat ekstrim yang masyarakat papua saat ini belum melihat
dan merasakan secara langsung ,dan ini merupakan kejadian yang tersistematis
dan diam (Silent),namun
sebagian orang papua yang berintelektual sudah mengetahui akan hal itu.
Beberapa
fakta yang bisa dicontohkan kasus kasus itu adalah :pada hari sabtu
(18/07/2015) jam 09.00 WIT ,Saat yang indah saya dengan beberapa teman saya
memutuskan perjalan untuk refresing bersama ,sebelum kesana kebetulan
sendal saya tidak ada ,maka dari itu saya ajak teman saya pergi mampir ke pasar
karang kab.Nabire-papua ,untuk memebeli sendal ,sesampai disana saya masuk ke
tempat penjualan sendal,saya tanya harga sendal begini sepasang sendal yang
harganya Rp.15.000 ,lima menit saya tawar menawar dengan penjual itu,tetapi apa
yang terjadi saat itu? Penjual itu tidak terima dengan tawaran saya lalui dia
marah marah saya katanya”sudah sudah cari
tempat lain ,sudah berkali kali bongkar bongkar sendal “,(Dengan nada
keras dan siap denga gaya karate).
Sesudah
itu saya memarahi orang itu dan kemudian dia tetap pada perkataan dia
,tanpa menyadari pengunjung datang menawari atau membeli.Setelah saya maju satu
langkah kedepan,teman saya langsung memarahi orang itu dengan
mengatahkan,kami hanya datang membeli bukan merusak penjualan anda disini.Lalu
penjual itu perkataan nya tidak mengalah malah tambah emosi ,situasi itu
pulalah teman saya menutup kemaraan dengan nada spontan ia mengatahkan”begitulah cara
anda “.Penjual tersebut langsung diam.
Sementara
kami dua menuju ke tempat penjualan sayur di karang ,kami dua menoleh
kebelakang ada beberapa masyarakat papua yang mampir ke tempat yang sama untuk
menanyakan harga sendal dan sepatu,pada Kesempatan itu pulalah penjul tersebut
melampiaskan kemarahan-nya kepada masyarakat papua yang ada disitu
.Kondisi itupun semakin memanas dan saling memarahi ,kami hanya mendengar suara
ribut dalam pasar .sesampai di jalan raya kami dua naik taksi taksi pada
jam 09.30 WIT dengan tujuan Oyehe ,setelah sampai di Oyehe saya dan teman
teman ganti taksi dengan tujuan siriwini warn Merah dan kaca-nya gelap DS.7529 KB .
Jarum
jam mununjukan Pukul 10.00 WIT ,teman teman mempersilahkan saya
duduk di depan bersampingan dengan “mas sopir”.Saya
memperhatikan reaksi sopir tersebut ,selama mengendara ia menutup kaca pintu
depan sopir padahal setipa taksi biasanya menurunkan kaca pintunya dan kondisi
interaksi dia dengan setiap kali naik penumpang ,ia menyuruh naik ke mobil
dengan nada agak kasar “iyo... naik Mama atau
Bapak cepat sudah”(sambil memandang dengan muka suram).Sesampai di
depan SMK.ANIGOU NABIRE.Kami turun dari taksi saya yang pertama membayar uang
taksi dengan uang Rp.5.000 ,dengan harga taksi normal minimal Rp.3.000 ,ketika
mas sopir itu mengembalikan uang seribu dari lima ribu rupiah itu,saya terkejut
dan langsung tanyakan kepada teman teman bahwa harga taksi berapa biasanya
,mereka menjawab”Tiga Ribu Rupiah”,saya
langsung menuntut mas sopir itu dengan segera menambahkan uang seri rupiah
lagi,Tetapi mas sopir itu menjawab”memang harganya begitu sudah naik “(sambil
hatinya duk dak),mendengar perkataan saya ”itu kamu yang
menambahkan,kamu juga cari uang susah saya juga demikian,maka bayar itu harus
sesuai dengan harga normal”.Tandas nya”.
Setelah
itu saya dan teman teman menduga bahwa selurun intelinjen negara sudah
memfasilitasi orang untuk menyamar menjadi tukang Ojek ,Sopir dan Penjual.Hal
ini mengingat kasus fakta yang saya dan teman teman sendiri alami selama
perjalan dari pasar hingga kami samapai dan rekreasi bersama di pantai.
Sesudah
sehari kemarinnya telah terjadi kasus kecil itu ,pada hari ini minggu
(19/07/2015),setelah ikut misa pagi jam 8.00 WIT ,saya bertemu kembali dengan
teman teman seperjuangan sehabis keluar dari gereja bukit meriam Nabire
.Kami berbincang selama 30 menit lalu menuju ke pasar karang pada jam
11.30 WIT ,untuk membeli es kuku bima yang di jual secara enceran ,kami
menanyakan kepada ibu penjul tersebut “Ibu asal dari Papua
ya?” terus dia menjawa” iya”.Padahal ia
orang jawa. Setelah membeli ,kami cek sedotan yang dimasukan dalam air
itu,ternyata dalam lubang sedotan itu terkena kotoran tanah.Kami menduga
bahwa penjualanpun tidak mengenakan barang barang baru ,namun mereka menjual
kembali barang barang yang sudah kadalwarsa.Teman saya yang berinisial
(PY) Mengatahkan “mereka memungut sedotan ini di sampah atau bekas pake yang
bertebaran di jalanan itu,kemudian mereka mengenakan kemabali.”Tandsnya”.
Saya
menyimpulkan dari keseluruhan perjalan dari kemarin hari sabtu hingga hari minggu
ini ,saya berasumsikan bahwa”kami orang papua di bodohi tanpa kita sendiri belum
menyadari hal kecil itu,Itu sebabnya mengapa kalangan intelektual sering
mengatahkan Orang papua di tipu dan dibodohi oleh Pemerintah indonesia ?
hal ini mengingat contoh kasus yang sudah di jelaskan diatas .Itu adalah hal
kecil ,belum lagi yang lain lain.Itu sebenarnya tugas pemerintah untuk naikan
atau turunkan harga barang dan pengecekan barang kadalwarsa di
Toko,Pasar maupun di Supermarket.Namun pemerintah juga tidak melihat kondisi
demikian ada juga yang sudah mengetahui, tetapi karena trauma dengan
tekanan Militerisme Indonesia .Bukan karena tidak mampu tetapi mereka tidak
berani untuk benahi problem itu.
Sebagian
pemerintahan maupun swasta saya menduga bahwa papua sudah sebagian besar
didominasi oleh barisan merah putih,mengapa demikian? Karena pertama disuapi
dengan uang kedua memhafisilitasi kelompok BIN untuk kemudi seluruh aktifitas
di papua ketiga diprogramkan secara tersistematis dari pemerintah pusat.Beberapa
tahun kemudian orang papua akan tersingkir dan hal ini sudah terlihat
jelas.Penghabisan etnis melanesia sudah di ambang pintu ,indonesia melakukan
secara halus (cool),Besok atau lusa bila terjadi ketabrakan antara pengemudi
orang papua dan pendatang ,maka tidak heran sebab mereka mulai bergerak
melakukan pembunuhan itu melalui itu,dan lain juga melalui, makanan, minuman, dan
propoganda (manipulasi ) berita.
Saya
menawarkan untuk orang papua mulai dari sorong sampai samarai untuk berhati
hati dan sadar diri bahwa “kami sedang dalam jajahan Negara Indonesia .Kita
tidak boleh terkejut dari hal besar tetapi di harapkan untuk bisa melihat
dari hal-hal kecil,rasa kasihan terhadap orang indonesia tidak boleh di
berlakukan kalau sesama orang papua boleh di pupuk hingga besar.Saya
harap orang papua yang berintelektual untuk tidak boleh diam tetapi harus
berikan cakrawala berpikir logis kepada masyarkat papua yang belum pernah
berpendidikan,lawan rasa takut itu,dan terus bersosialisasi,saya yakin pasti
tuhan memberkati orang yang berkarya seperti itu.
Penulis :Pemerhati Sosial,
Masyarakat Pribumi Papua.
0 thoughts on “Skenario Permainan BIN di Papua, Semakin Nampak di berbagai Tempat”