Pdt. Dora Balubun (kiri), Rosa Moiwen (Tengah), dan Viktor Yeimo (kanan). Foto ; Saat Memberikan Seminar. (Foto : Alex Gobai/KM) |
Jayapura, (KM)---Mahasiswa dan Mahasiswi yang telah bergabung Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua (GempaR) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Se-kota Jayapura menggelar seminar yang berthemakan “Kebenaran New York Agreement 1962 Dalam Dekolonisasi terhadap Ekasistensi Rakyat Papua, Sabtu, (15/08) di AULA STT GKI I. S. Kijne, Abepura, Padang Bulan, Jayapura, Papua.
Kegitan itu dimulai pada pukul : 11. 00 WIT yang diikuti oleh mahasiswa/I Papua, Tokoh Gereja, Pemuda, Aktivis dan Organisasi Masyarakat (ORMAS) yang ada di kota Jayapura.
Dalam kegiatan itu, yang menjadi pembicara atau pembawa materi, Viktor Yeimo sebagai ketua umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Pdt. Dora Balubun, salah seoarang hamba Tuhan, juga sebagai pemerhati sekaligus vocal dalam menyuarakan masalah HAM di Papua, bersama seorang moderator, Rosa Moiwen.
Dalam materi yang disampaikan Viktor Yeimo, New York Agreement tahun 1962 adalah masalah-masalah yang begitu besar untuk Papua. dinilai dari sisi, Ekonomo, politik dan sosial-budaya. dimana, Masa itu, Amerika Serikat menjadi salah tombak besar untuk menjadikan Papua tanah kekayaan terbesar,”katanya.
“jadi, masalah New York Agreement itu membahas apakah Papua menjadi salah satu Negara tersendiri atau dimasukan pada Negara bagian yang sebagai imperialisme dan kolonialime sebagai kaum penjajah untuk rakyat Papua,”tambahnya.
Yeimo tambahkan dan menegaskan bahwa, kaum kolonialime sedang dan akan terus menjajah orang Papua dengan berbagai cara yang akan dilakukan. Maka, tegasnya, jadikan perjuangan kebenaran ini, dalam setiap organisasi yang ada, seperti GempaR, AMP dan organisasi lainya sebagai profesi yang sejati untuk melawan kaum kolonialisem,”tegasnya.
Sementara, Pdt. Dora Balubun dalam materinya yang disampaikan menilai dari sisi Agama yang menjadi pemerhati terhadap kasus HAM di Papua.
Kata dia, masalah sejarah tidak akan perna habis dan akan terus bekerlanjutan. Untuk menyatuhkan rakyat Papua, ia meminta, hilangkan perbedaan, ko dari pantai dan dari gunung,”mintanya.
“kita satu, yang memunyai satu tujuan, untuk memperjuangkan kebebasan untuk Papua,”harapnya.
Pdt. Dora mengatakan, kasus-kasus yang terjadi di papua di tahun 2015, cukup sadis. Korban yang begitu banyak berjatuhan. Hal ini, kata dia, bila dilihat dari agama, sudah tidak menghargai hidup manusia di mata Tuhan,”jelasnya.
Ia meminta, untuk melawan kekuatan kolonialisme, kita harus bersatu dan melawan,”minta.(Alexander Gobai/KM)
0 thoughts on “GempaR dan AMP Gelar Seminar “Mengupas Kebenaran New York Agreement 1962 Dalam Dekolonisasi terhadap Eksistensi Rakyat Papua””